Renungan Minggu, 13 Januari 2013 – Baptisan Yesus
Peristiwa Yesus dibaptis bukanlah hal baru bagi kita. Namun pernahkah Anda bertanya, “Mengapa sih Yesus perlu dibaptis?”. Apalagi pemahaman iman kita umumnya menyatakan bahwa Yesus merupakan Anak Allah. Nah, jika memang demikian pemahaman iman kita, lantas mengapa Yesus perlu dibaptis? Mengapa bukan Yesus – Sebagai Anak Allah – yang membaptis? Bukankah umumnya orang yang membaptis memiliki otoritas yang lebih daripada orang yang dibaptis? Apakah ketika Yesus dibaptis, itu menunjukkan bahwa otoritas yang dimiliki oleh Yesus jauh lebih berkurang ketimbang yang membaptis (Yohanes).
Baptisan yang Yohanes lakukan adalah baptisan pertobatan, jika demikian adanya, Mengapa Yesus dibaptis oleh Yohanes? Apakah dengan begitu, Yesus termasuk manusia yang berdosa, dan karenanya perlu bertobat? Atau adakah makna lain yang mau dinyatakan melalui baptisan Yesus ini?
Yesus dibaptis bukan berarti Yesus memerlukan pembasuhan atas dosa-Nya, sebab Ia tidak mengenal dosa (II Korintus 5:21 dan Ibrani 4:15). Sebaliknya, baptisan tersebut merupakan bentuk solidaritas Allah yang mengidentifikasikan diri bersama-sama dengan orang-orang berdosa. Paulus mengatakan bahwa Ia yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama manusia (Filipi 2:6-7).
Dalam kondisi yang seperti ini kemuliaan Allah dinyatakan dan kemudian terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan”.
Tinggalkan Balasan