Renungan Minggu, 20 April 2014 – Paskah I
Kehilangan orang terdekat dan yang dikasihi merupakan peristiwa yang sangat menyedihkan. Hidup seolah menjadi tidak berarti. Rasa duka yang dalam terasa setiap menit. Harapan dan impian yang selama ini dibangun bersama pupus seketika. Diperlukan waktu beberapa saat untuk tersadar bahwa hidup ini harus dilanjutkan. Berusaha menutup lembar lama dan membuka lembar baru dengan harapan segala sesuatu akan menjadi baik dan waktu akan menyembuhkan luka hati serta menghilangkan kesedihan.
Para murid Yesus yang baru saja menyaksikan peristiwa kematian yang mengerikan masuk dalam rasa duka yang mendalam. Segala pengharapan akan sesuatu yang lebih baik hilang seketika. Sukacita kehidupan yang selama ini dirasakan sejak mengenal dan mengikut Yesus berganti dengan dukacita. Ada yang memilih tinggal bersama-sama untuk saling menguatkan dan menghibur. Ada yang memilih melanjutkan kehidupan dengan kembali ke tempat asal dan menyibukkan diri dengan pekerjaan sebelumnya untuk melupakan apa yang baru saja mereka saksikan.
Kehadiran Yesus yang bangkit dan menampakkan diri kepada mereka menjadi obat yang mujarab yang menyembuhkan kepedihan dan kekecewaan hati. Yesus membuktikan kebangkitanNya kepada murid-muridNya dan kembali mengisi hati mereka dengan harapan serta sukacita sejati. (Dian Penuntun edisi 17, halaman 319 – 320).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- KJ 194:1-3
- KJ 188:1-3
- NKB 15:1,2
- PPK 64:1,3
- KJ 292
- KJ 341:1,2
Frid G Wihyawari mengatakan
Terima Kasih Bu Dina Esterima dengan Firman yg memberikan Harapan dan Kekuatan Bagi kami pembaca.. Salam selalu moga Pelayanan lewat Media ini banyak orang dpt diselamatkan
Salam Damai Selalu.. Salam dari Papua Manokwari