Renungan Minggu, 13 Oktober 2024
Keuntungan sering kali menjadi faktor penentu yang memengaruhi hidup manusia. Dalam relasi, orang berpikir, “Apa untungnya berteman dengan dia?” Dalam pekerjaan, orang berkata, “Kenapa harus bekerja lebih, apa untungnya?” Bahkan dalam hidup beriman, keuntungan tak jarang menjadi faktor yang memengaruhi kita dalam memberi persembahan, melayani, maupun tampak melalui doa-doa.
Hidup yang bergantung pada keuntungan adalah hidup yang didasarkan pada egosentrisme, karena jika seseorang memusatkan segala sesuatu pada diri sendiri, maka segala sesuatu harus bisa memberikan keuntungan seperti yang diharapkan. Realitasnya, semakin hari manusia semakin menjadi makhluk yang egosentris.
Bahkan demi keuntungan diri sendiri, seseorang bisa melakukan apa saja, asalkan tujuannya terpenuhi. Dengan kata lain egosentrisme adalah pola pikir dan laku hidup yang megutamakan ego atau ambisi atau keinginan pribadi sehingga segala sesuatu dipusatkan pada diri sendiri.
Di dalam pembacaan leksionari Minggu ini, Yesus berjumpa dengan seorang kaya raya, yang tidak rela jika harus menjual seluruh harta bendanya dan membagikannya kepada orang-orang miskin demi mengikuti Yesus.
Setelah kejadian itu, muncul pernyataan dari Petrus yang mewakili para murid. “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!” Tampaknya, jika pernyataan itu dilanjutkan, akan muncul pertanyaan, “apa yang kami dapatkan?”
Dua kisah tersebut memberikan gambaran bagaimana egosentrisme mewarnai kehidupan para pengikut Kristus. Setiap orang pasti memiliki motivasi dan tujuan saat mereka mengikut Kristus. Dalam bacaan pertama, kita juga mendapat kenyataan bahwa laku hidup umat Israel penuh dengan kejahatan demi kejahatan terhadap sesama akibat dikuasai egosentrisme dan mengejar keuntungan.
Dengan konteks tersebut, pengajaran Yesus dan dilingkapi dengan bacaan leksionari lainnya menolong umat untuk belajar menyikapi kecenderungan manusia yang egosentris, sekaligus memiliki prinsip untuk menolak segala macam bentuk egosentrisme. (Dian Penuntun Edisi 38).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- PKJ 23 (2x)
- PKJ 39:1-3
- KJ 424:1,2
- Mazmur 90:12-17
- PKJ 265:1-2
- Ada Tuhan dalam Keluargaku
Tinggalkan Balasan