Renungan Minggu, 6 Oktober 2024 – Perjamuan Kudus
Setiap Minggu pertama bulan Oktober, Gereja-gereja merayakan perjamuan kudus sedunia. Perayaan ini dijiwai oleh semangat kesatuan sebagai Tubuh Kristus, sehingga melahirkan gerak ekumenis yang didasarkan pada karya penebusan Kristus. Roti yang terpecah dan anggur yang tercurah tidak hanya sebagai simbol pengorbanan Kristus, tapi juga undangan bagi umat untuk hidup dalam kesatuan dengan Allah, sesama, dan seluruh ciptaan.
Sejatinya, Allah adalah pribadi yang senang berelasi dan menghendaki adanya kesatuan. Dalam kesatuan itulah, umat dapat menikmati hidup dalam berkat dan kemuliaan. Sejak awal dunia dijadikan, Allah sendiri berinisiatif menyatukan dan melibatkan manusia didalam karya dan misi-Nya.
Bacaan leksionari Minggu ini mengajak kita untuk merefleksikan makna kesatuan, berkat, dan kemuliaan. Kejadian 2:18-24 menekankan inisiatif Allah dalam membentuk keluarga melalui kesatuan Adam dan Hawa. Mazmur 8 merupakan refleksi pemazmur tentang bagaimana Allah menciptakan manusia serupa dengan Dia, bahkan memahkotai manusia dengan kemuliaan dan hormat, agar dapar berkuasa atas segala ciptaanNya.
Ibrani 1:1-4, 2:5-12 menegaskan karya Kristus yang telah menyatukan manusia dengan Allah, sehingga manusia dibawa masuk ke dalam kemuliaan Allah. Markus 10:2-16 berisi respons Yesus terhadap hukum perceraian, dengan mengingatkan bahwa apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. Kisah selanjutnya, tindakan Yesus menerima dan memberkati anak-anak yang dibawa datang pada-Nya menjadi bagian yang juga perlu direfleksikan.
Melalui bacaan tersebut, kita akan belajar pentingnya hidup dalam kesatuan baik sebagai keluarga, gereja, maupun bangsa dan negara. Kesatuan adalah anugerah Allah yang dipercayakan kepada umat untuk dirawat dan dijaga sejak mulanya, sebab kesatuan pertama-tama bukan hasil perjuangan manusia melainkan muncul dari inisiatif Allah yang kemudian melibatkan manusia di dalamnya.
Dengan demikian, tugas kita adalah merawat dan memperjuangkan kesatuan, agar dalam kesatuan, berkat Tuhan senantiasa hadir dan melalui kesatuan, kita memuliakan nama Tuhan. (Dian Penuntun Edisi 38).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- PKJ 191:1-3
- NKB 123:1-3
- KJ 249:1-3
- Mazmur 8
- KJ 291:1-5
- KJ 318:1-2
Tinggalkan Balasan