Renungan Minggu, 21 Juli 2019 – Parent’s Day
Banyak orang menganggap bahwa pertengkaran suami istri adalah bumbu kemesraan dalam rumah tangga. Tapi bisakah Anda bayangkan kalau itu terjadi setiap hari? Ada pula pasangan yang saling menyimpan perkara karena menghindari pertengkaran. Mau sampai berapa lama hal itu bertahan? Orang mengatakan bahwa itu seperti bom waktu yang suatu saat akan meledak! Dan ada pasangan suami istri yang menjalankan tugas tanggung jawabnya masing-masing tanpa saling mencampuri. Kata mereka; cari aman saja.
Sebenarnya kehidupan anak-anak dalam sebuah keluarga juga tidak ada bedanya dengan kondisi di atas. Ada sesama saudara kandung kerap kali bertengkar. Ada sesama saudara kandung yang tidak saling berinteraksi, hanya sekedar kumpul bersama, tetapi tidak bersekutu bersama. Ada pula yang masing-masing menjalankan tugasnya sebagai si sulung, si tengah, dan si bungsu, tetapi di antara mereka tidak ada ikatan batin dan kasih yang kuat.
Begitu pula hubungan orangtua dan anak. Ada hubungan yang sering diwarnai dengan pertengkaran. Ada hubungan yang seolah akrab, tetapi sebenarnya saling menguntungkan saja – simbiosis mutualisme dan ada pula hubungan yang dingin. Apakah ini yang disebut dengan keluarga bahagia? Banyak keluarga di mana anggotanya merasa tersakiti. Padahal, tidak ada satu pun yang ingin tersakiti dalam membangun keluarga bukan? Sebuah keluarga tidak akan saling menyakiti, bila setiap anggotanya hidup dalam integritas; menyadari dan melakukan role-nya dengan tanggung jawab, tulus, dan konsisten.
Alkitab mengajarkan bagaimana hidup berintegritas dalam keluarga: Anak-anak haruslah menghormati kedua orangtuanya tanpa syarat apapun (Keluaran 20:12, Imamat 19:3, Efesus 6:2, Amsal 1:8; 6:20, Ulangan 27:16). Menghormati orang tua adalah perintah Tuhan yang diikuti dengan janji; “hormatilah ayahmu dan ibumu, agar lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan kepadamu”. Orangtua harus mengajarkan dan menjadi teladan tentang konsep takut akan Tuhan kepada anak-anaknya (Amsal 1:7, Efesus 6:4, Ulangan 6:5-7, Ulangan 4:9, Amsal 22:6, 13:24). Begitu pula dengan sesama saudara dalam keluarga, hendaknya saling mengasihi dan saling memberi hormat (Roma 12:10). Keluarga bahagia akan terwujud ketika setiap anggotanya hidup dengan integritas yang baik. (Ev. Lantina Sentosa).
Tinggalkan Balasan