Renungan Minggu, 23 April 2017 – Paskah II
Minggu ini kita memasuki minggu Paskah ke-2. Pada minggu ini, penghayatan kita tentang kebangkitan Kristus (Paskah) difokuskan pada upaya untuk membangkitkan (mengobarkan) kembali keberanian kita untuk bersaksi dan memiliki pengaharapan akan masa depan yang lebih baik.
Persoalannya, sekarang ini, kebangkitan Kristus (Paskah) dirayakan dengan meriah dan diakui menjadi dasar pemahaman keselamatan kita, namun dalam realitanya perayaan akan kebangkitan Kristus tersebut tidak memberi dampak yang signifikan dalam kehidupan berjemaat kita. Hal ini tampak nyata dari sikap atau perilaku kita yang sering takut untuk menunjukan identitas kita sebagai orang Kristen, dengan segala konsekuensinya, dan hidup kurang berpengharapan akan masa depan. Dalam berbagai hal, banyak di antara kita yang sikapnya “biasa-biasa saja” tanpa menunjukan kegairahan, perubahan dan memberikan dampak tertentu.
Jikalau kita memperhatikan kisah kehidupan jemaat mula-mula, maka kita menemukan di sana gambaran mengenai bagaimana kebangkitan Kristus menghapus ketakutan yang mencekam mereka. Para murid takut karena Yesus disalibkan. Sejak perjumpaan dengan Kristus yang bangkit itu, mereka kembali berani bersaksi tentang siapa Kristus itu dan siapa diri mereka sebagai murid-murid Kristus, khususnya dalam kitab Kisah Para Rasul 2:22-32.
Mereka juga kembali berani beriman dan berpengharapan kepada Kristus meskipun mereka sedang menghadapi tantangan dan penderitaan, seperti pengalaman Tomas dan anggota-anggota jemaat penerima surat I Petrus. Inilah sikap iman dan dampak perubahan yang terjadi dalam pengalaman dan penghayatan ketika seseorang berjumpa dengan Kristus yang bangkit. Oleh karena itu, seharusnya perayaan dan penghayatan akan kebangkitan Kristus (Paskah) memberikan dampak dalam kehidupan kita untuk berani bersaksi dan berpengharapan untuk menghadapi masa depan. (Dian Penuntun Edisi 23).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- KJ 226:1,2,4
- PPK 66:1-3
- PKJ 250:1-3
- NKB 87:1,3
- PKJ 150
- PKJ 101:1-3
Tinggalkan Balasan