Renungan Minggu, 2 Juni 2013
Pada jaman Yesus hidup di Palestina, kehidupan bangsaNya yaitu bangsa Yahudi sangat eksklusif. Mereka menganggap bangsanya adalah bangsa yang dipilih Allah, sedangkan bangsa-bangsa lain dianggap kafir dan najis. Oleh karena itu pergaulan dengan orang yang beragam atau bangsa lain dilarang. Kehidupan saat itu sangat terkotak-kotak.
Dalam pembacaan Injil Lukas menceritakan Yesus menyembuhkan hamba dari seorang perwira Romawi. Dalam kisah tersebut dikisahkan bahwa perwira Roma ini adalah seorang asing, namun hal yang luar biasa tentang dirinya adalah ia sangat peduli dengan hambanya. Ia menaruh perhatian yang begitu besar akan kondisi hambanya. Dapat dikatakan ia mengasihi hambanya sedemikian rupa sehingga ia datang (menyuruh orang lain) memohon kepada Yesus untuk menyembuhkan hambanya.
Sementara itu mungkin perwira itu tahu adat istiadat Yahudi pada waktu itu, bahwa seorang Yahudi tidak diperkenankan memasuki rumah orang bukan Yahudi, sebab hal yang demikian dianggap najis. Rupanya ia tahu diri, ketika ia mendengar bahwa Yesus yang adalah seorang Rabi Yahudi sedang dalam perjalan menuju rumahnya, ia menyuruh sahabat-sahabatnya untuk menjumpai Yesus, supaya Yesus tidak perlu memasuki rumahnya, di satu sisi ia merasa bahwa ia tidak layak untuk menerima Yesus ke dalam rumahnya. Namun di sisi lain ia memiliki keyakinan bahwa Yesus memiliki kuasa dalam perkataanNya sekalipun diucapkan dari jauh, ia yakin hambanya akan sembuh.
Yesus yang menurut kebiasaan-Nya tidak menghiraukan peraturan yang mengkotak-kotakan manusia, rupanya menghargai sikap perwira Romawi itu. Ia menyembuhkan hamba perwira itu dari jauh, namun Yesus memuji iman perwira itu. Dengan sangat terkesan Yesus berkata: ”Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!” Ternyata iman seorang yang dianggap kafir bisa lebih unggul daripada iman orang-orang yang menganggap dirinya kaum terpilih.
Kiranya teladan yang dilakukan oleh perwira ini menjadi teladan kita semua, kita mempunyai perhatian kasih kepada siapa saja dan terlebih memiliki iman yang besar kepada Yesus. Amin.
Tinggalkan Balasan