Renungan Minggu, 20 Juli 2014
“Tidak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi, besar kesetiaan-Mu” (Ratapan 3:22) Penulis kitab Ratapan adalah saksi mata dari kedahsyatan murka Allah ketika Allah tidak ditinggikan sebagai Raja oleh umatNya maka, Allah tampil menjadi seteru yang begitu kuat bagi mereka.
Namun demikian penulis kitab Ratapan tidak jatuh putus asa dan tidak memberontak terhadap nasib yang dialami. Justru dengan apa yang dialaminya membuat ia mempunyai kesempatan untuk meninjau kembali hidupnya dan juga hidup bangsanya. Sampai ia tiba pada satu pemahaman yang mendasar tentang makna di balik kejadian dahsyat yang dialami oleh bangsanya. Ia yakin pada saatnya Tuhan akan menolong dan memulihkan keadaan umat-Nya, bahwa: “Tidak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi, besar kesetiaan-Mu”.
Keyakinan teguh dari saksi mata akan dahsyatnya pekerjaan Allah dalam sejarah Israel ini, menjadi dasar perenungan ketika kita mensyukuri perjalanan panjang, 64 tahun, Kiprah Gereja Kristen Indonesia Sinode wilayah Jawa Barat di dunia pendidikan. Gereja Kristen Indonesia Sinode wilayah Jawa Barat sampai saat ini melayani dalam dunia pendidikan di 4 Provinsi (Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Lampung) meliputi 15 kota serta 11 sekolah Mitra BPK Penabur yang tersebar di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sumatra Selatan. Ketika kekuasaan Belanda hendak berakhir di Indonesia, Centrale Commissie Christelijke Scholen (Komisi Pusat Sekolah-sekolah Kristen) dari NZV di Jawa Barat dan Vereeniging voor Christelijke Scvholen (Himpunan Sekolah-sekolah Kristen) untuk Jakarta menghibahkan aset-asetnya kepada bangsa Indonesia, diantaranya diserahkan kepada THKTKHKH Djabar (GKI Jabar), Raad Agung dari Gereja Kristen Pasundan dan Perkoempulan Sekolah-sekolah Kristen Djakarta (PSKD).
Enam puluh empat tahun kiprah Gereja di dunia pendidikan adalah sebuah perjalanan yang panjang sebuah perjalanan dimana gereja mengalami banyak perubahan baik secara social-politik, ekonomi, kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Kelangsungan Gereja di dunia pendidikan, memerlukan jemaat yang reponsif terhadap pesan Tuhan. Gereja bukan saja mengalami kasih setia Tuhan tidak berkesudahan bagi dirinya, tapi juga melayani pendidikan Kristen memberitakan kepada tiap-tiap generasi akan kasih setia-Nya yang selalu baru setiap pagi bagi banyak orang dan semua orang!
(Ringkasan Kotbah Pdt. Suta Prawira).
Tinggalkan Balasan