Renungan Minggu, 2 Januari 2022
Hidup dengan kebiasaan baru di saat ini adalah sebuah keadaan yang tak pernah dibayangkan terjadi dalam kehidupan kita sebelumnya. Cara kita berinteraksi, bersosialisasi, gaya hidup, dan cara kita beribadah mengalami perubahan. Kita berupaya untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru yang sudah berlangsung dalam rentang dua tahun belakangan ini. Kita menjadi manusia yang resilien; manusia yang mampu untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam situasi sulit. Kemampuan beradaptasi inilah yang membuat kita dapat bertahan menghadapi masa yang berat.
Di saat kita merasa lemah, tak berdaya, sendirian dan seolah tiada harapan, kita masih bisa melaluinya dengan baik. Di dalam perjalanan yang tidak mudah kita dapat melihat bagaimana Tuhan memelihara kehidupan kita. Pemeliharaan inilah yang selalu Tuhan Yesus Kristus berikan kepada umat kepunyaan-Nya, yang di sebut sebagai anak-anak Allah. Di dalam Tuhan Yesus Kristus, kita mendapatkan kasih karunia-Nya. Dia yang menebus dosa-dosa kita, menjadi juruselamat manusia.
Di dalam Tuhan Yesus Kristus yang telah merasakan pergumulan hidup manusia. kita juga di berikan kasih karunia demi kasih karunia untuk dapat bertahan di tengah tantangan dan pergumulan yang harus di hadapi. Kasih karunia yang diberikan kepada tiap-tiap orang sesuai dengan keberadaannya masing-masing. Dengan kasih karunia-Nya Dia memelihara dan menjadikan kita manusia yang lebih kuat menghadapi pergumulan di dunia ini dengan tetap berjalan maju.
Dengan kasih karunia-Nya Dia menjadikan kita umat yang teguh dalam iman dan selalu berpengharapan kepada-Nya. Sebab kasih karunia-Nya selalu baru dan tak pernah berhenti. Bukan karena manusia layak menerimanya, bukan karena manusia berperilaku yang baik dan benar, tetapi karena Allah mengasihi. (Dian Penuntun Edisi 33).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- KJ 129:1-3
- Sukacita Lahir
- PKJ 265
- Mazmur 147:17-20
- PKJ 203:1-2
- NKB 201:1-2
Tinggalkan Balasan