Renungan Minggu, 9 Agustus 2015
“Watch your thoughts, they become words;
Watch your words, they become actions;
Watch your actions, they become habits;
Watch your habits, they become character;
Watch your character, for it becomes your destiny.” (Unknown)
Ungkapan tersebut menggambarkan bahwa segala sesuatu dimulai dari pikiran. Menjadi manusia baru berarti harus mengubah segalanya. Bukan saja soal perilaku. Namun, permulaannya adalah mengubah cara pandang, atau cara berpikir tentang bagaimana kehidupan seorang manusia baru yang sudah diselamatkan oleh kasih Kristus. Dalam banyak kasus, kita menemukan adanya orang-orang yang tidak menyadari bahwa perubahan yang mula-mula harus datang dari pikirannya. Ada banyak contoh dalam kehidupan masyarakat kita bagaimana seorang pelaku kejahatan tertangkap karena sebuah kasus, dan mendapatkan hukuman selama beberapa tahun. Namun, setelah menghirup udara bebas, beberapa bulan kemudian ternyata kembali diberitakan bahwa ia tertangkap lagi untuk kasus yang sama.
Ternyata, hukuman tidak membuatnya jera, atau mengubahnya menjadi manusia baru, sebab cara berpikirnya tentang kejahatan yang dilakukan serta hukuman yang diberikan tidak serta merta diubah. Memang, mengubah pikiran seseorang tentang sesuatu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Tetapi, mesti disadari bahwa ketika kita ingin mengalami perubahan, maka pikiran harus kita ubah lebih dulu.
Seorang manusia baru yang sungguh mau menjadi penurut-penurut Allah, haruslah terlebih dulu mengubah cara berpikirnya tentang kasih Kristus yang menyelamatkan itu, yang dinyatakan dalam kata dan perbuatan, yang harus terus menerus diungkapkan. Pada akhirnya, hal ini akan menjadi suatu kebiasaan yang membangun: Menjadi penurut-penurut Allah. (Dian Penuntun edisi 20).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- PKJ 27:1-3
- PKJ 28:1-3
- PKJ 265:1,2
- PKJ 285:1,2
- PKJ 147
- PKJ 277:1-3
Tinggalkan Balasan