Renungan Minggu, 10 Agustus 2014 – Bulan Musik GKI Harapan Indah
Iri hati adalah sikap yang membawa banyak dampak negatif dalam kehidupan kita. Selain menyadari dampak buruk dari rasa iri hati, kita pun perlu mengenali hal-hal apa saja yang bisa menimbulkan rasa iri hati. Iri hati bisa muncul dari sikap yang tidak puas, atau kurang bersyukur, terhadap berbagai hal dalam kehidupan ini. Apalagi, pada zaman sekarang, ada banyak kemajuan produk teknologi baru yang muncul setiap bulannya, bahkan setiap pekannya. Hal ini tidak jarang menimbulkan ketidakpuasan dalam diri seseorang terhadap barang yang sudah dimilikinya. Sikap tidak puas itulah yang bisa memunculkan rasa iri ketika melihat kepemilikan atau pencapaian orang lain.
Selain ketidakpuasan akan hidup, iri hati juga bisa muncul karena perlakuan yang tidak adil yang dialami. Contoh dalam Alkitab adalah iri hati saudara-saudara Yusuf terhadap dirinya. Idealnya, sesama saudara hidup dalam cinta dan persatuan. Namun pengalaman hidup kita – dan juga Yusuf – menunjukkan bahwa iri hati bisa memadamkan rasa cinta terhadap saudara kita.
Menyadari hal tersebut, perlu dikembangkan spiritualitas yang bermuara pada rasa cukup dan penuh syukur, sebab pada kenyataannya, Tuhan menyertai perjalanan kehidupan kita. Tidak hanya menyertai, tetapi juga berkarya dalam kehidupan kita.
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- PKJ 4:1,2
- PKJ 277:1,2
- NKB 195:1-3
- PKJ 201:1,2
- PKJ 216
- PPK 64:1,3
Tinggalkan Balasan