Renungan Minggu, 11 Februari 2024 – Transfigurasi
Tahun Baru Imlek adalah festival paling penting dalam penanggalan Tiongkok, yang dikenal juga sebagai Perayaan menyambut Musim semi. Awalnya Perayaan ini tidak ada kaitannya dengan aliran kepercayaan atau agama tertentu, namun dalam perjalanan sejarah yang panjang, Imlek dikaitkan dengan aliran kepercayaan Kong Hu Tju. Sehingga jika dilihat dari perspektif iman Kristen, memang ada ha-hal yang bertentangan dengan iman.
Sebagai warga keturunanTionghoa yang telah percaya kepada Kristus, kita harus bijak di dalam merayakan Imlek. Ada hal-hal yang boleh kita lakukan, namun ada hal-hal yang tidak boleh kita lakukan.
Hal yang sangat nampak dari perayaan Imlek; adalah memiliki satu fokus berkat, yang disebut hoki, kemakmuran, keuntungan, kelancaran, kesuksesan, dan sebagainya. Hal ini nampak dari segala sesuatu yang dilakukan pada masa Imlek, juga kata-kata yang menghiasi dekorasi Imlek, ucapan salam Imlek, warna yang mendominasi, dan lain sebagainya.
Bagi kita, berkat yang sesungguhnya bukan hanya berkat jasmani atau materi tetapi juga berkat-berkat Rohani: kasih karunia, anugerah adalah berkat istimewa yang Tuhan berikan kepada kita.
Esensi berkat adalah relasi dengan Tuhan itu sendiri. Tuhan menyinari wajahNya, Tuhan menghadapkan wajahNya. Tuhan memberi kita Damai Sejahatera. Karena esensi dari berkat yang sesungguhnya adalah kehadiran Tuhan dalam hidup kita, penyertaan, kekuatan, penghiburan, pimpinan, dan kasih karunia-Nya
Setiap berkat Tuhan yang kita terima tidak pernah lepas dari pandangan Tuhan, pengamatan Tuhan, perhatian Tuhan kepada kita. Tidak ada istilah kebetulan atau keberuntungan, semuanya dalam pemeliharaan Tuhan.
Ulangan 11:12 dikatakan: mata Tuhan Allah tetap mengawasi dari awal sampai akhir Tahun. Sudah akhir tahun, masuk awal tahun, terus-menerus sampai akhir tahun, sudah akhir tahun kembali ke awal tahun. Mata Tuhan mengawasi , dalam arti kata Allah memperhatikan, Allah memelihara kita.
Berkat Tuhan yang terbesar bagi kita adalah anugerah keselamatan di dalam Kristus. Itulah yang dibicarakan tatkala Yesus dipermuliakan di atas buki, kala itu Yesus bersama Musa dan Elia, sedang membicarakan perihal kematian-Nya di atas kayu salib demi keselamatan umat manusia. Inilah berkat yang akan diberikan bagi kita semua. Selamat Hari Raya Imlek bagi yang merayakannya, Tuhan memberkati. (Dian Penuntun Edisi 37).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- PKJ 55:1-2
- PKJ 37:1-2
- PKJ 128:1-3
- Mazmur 50:1-6
- PKJ 54:1-3
- PKJ 185:1-3
Tinggalkan Balasan