Renungan Minggu, 1 April 2012
“Hosana! Diberkati Dia yang datang dalam nama Tuhan. Diberkatilah kerajaan yang datang, kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi” (Markus 11:10).
Dalam liturgy Minggu Pra Paskah GKI, tepatnya setelah pembacaan Alkitab (Injil) dan setelah penyampaian berkat oleh pelayan Firman, umat merespons dengan menyanyikan “Hosiana” (setelah pembacaan Injil: Hosiana (3X): setelah berkat : Hosiana (5X), Amin (3X). Kata “Hosiana” yang dinyanyikan itu pada kenyataannya tidak terdapat dalam Alkitab terjemahan LAI. Yang tertulis adalah “Hosana” bukan “Hosiana”
Atas hal tersebut, seorang anggota jemaat GKI pernah bertanya (dengan nada menghakimi). Mengapa GKI mengubah ‘Hosana‘ menjadi ‘Hosiana”? Apakah hanya demi menyesuaikan dengan nada notasi nada lagu. Lantas kata Alkitab itu dapat diubah-ubah?”
Tema kotbah Minggu Palmarum ini mau menjawab pertanyaan anggota jemaat GKI itu. Tentunya ini dimaksudkan bukan sebagai pembelaan atas apa yang GKI berlakukan dalam liturgy Minggu Pra Paskah, tetapi sebagai suatu perenungan tentang makna “Hosana” dalam kisah perarakan Yesus memasuki Yerusalem. Dengan perenungan ini umat GKI diharapkan bukan saja dapat memahami makna kata “Hosana” dan juga “Hoosjia (n)na” tetapi juga dapat menyambut secara benar Yesus Kristus Raja yang membawa keselamatan.
(Rancangan Kotbah GKI)
Tinggalkan Balasan