Renungan Minggu, 31 Desember 2023 – Tutup Tahun
Setiap kita pasti pernah meminta sesuatu kepada seseorang, baik itu materi, bantuan jasa, uang, dll. Salah satu penyebab kita meminta sesuatu kepada seseorang karena ada kebutuhan yang belum terpenuhi. Seorang anak tidak memiliki peralatan tulis maka ia meminta kepada orang tuanya untuk membelikan peralatan tulis. Suatu kali, seorang isteri melihat atap rumahnya bocor maka ia meminta kepada suami untuk memperbaikinya. Seseorang sedang sakit maka ia pergi ke dokter untuk disembuhkan.
Suatu kali Salomo meminta kepada Tuhan. Ia meminta sesuatu yang tidak lazim, yaitu hikmat. Permintaannya didasarkan atas sebuah kebutuhan bahwa Salomo masih sangat muda dan belum berpengalaman dalam memimpin bangsa Israel. Bisa saja Salomo telah memerhatikan ayahnya, Daud dalam memimpin bangsa Israel. Daud menghadapi berbagai perkara di dalam menata bangsa Israel. Sebuah tugas yang tidak mudah bagi Daud. Berdasarkan pengalaman sang ayah. Salomo meminta hikmat kepada Tuhan.
Tuhan mengabulkan permintaan Salomo bahkan memberikan apa yang tidak di minta oleh Salomo, yaitu kekayaan dan kemuliaan.
Apakah Salomo tidak memerlukan kekayaan dan kemuliaan? Sebagai seorang raja, tentu Salomo memerlukannya. Namun, apalah artinya kekayaan dan kemuliaan tanpa hikmat Tuhan. Tanpa hikmat Tuhan, kekayaan dan kemuliaan tidak dapat bertahan lama, bahkan bisa disalahgunakan. Tanpa hikmat Tuhan, ia tidak dapat menata berkat Tuhan termasuk memimpin bangsa Israel.
Hari ini merupakan hari terakhir di tahun 2023. Banyak peristiwa sudah kita lewati di tahun ini, baik suka maupun duka. Hari ini merupakan sebuah momentum yang tepat untuk melihat ke belakang, apakah kita sudah hidup dalam hikmat Tuhan? Seperti Salomo, kita juga adalah raja (baca: pemimpin). Kita menjadi raja di dalam keluarga, perkerjaan, terlebih raja bagi diri sendiri. Tentu, tidak mudah menjadi raja. Oleh karenanya, marilah kita meminta hikmat kepada Tuhan sehingga kita menjadi pemimpin yang berhikmat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. (Dian Penuntun Edisi 36).
Tinggalkan Balasan