Renungan Minggu, 11 Juli 2010
Pengertian untung atau keberuntungan itu seringkali dimaknai berbeda. Ada yang mengaitkannya dengan kekayaan, ada yang menghubungkannya dengan kedudukan atau pangkat, dan ada pula yang mempersepsikannya sebagai kebahagiaan cinta, dan seterusnya. Memang pada umumnya manusia mendambakan kehidupan yang membahagiakan, menyenangkan, atau menguntungkan. Cara yang ditempuh untuk mendapatkan kehidupan yang demikian bermacam-macam. Kerja keras, tentu saja diperlukan. Tetapi, tidak sedikit yang mengusahakannya dengan meminta bantuan ”kuasa-kuasa” lain.
Firman Tuhan menjelaskan bahwa keberuntungan hidup akan diperoleh seseorang, jikalau mau mendengar dan melakukan firman Tuhan. Keberuntungan dalam hidup bersama Tuhan bersifat menyeluruh. Keberuntungan itu dinikmati dalam hidup di dunia ini, dan akan berakhir, atau lebih tepat, tidak akan berakhir, sampai kekekalan. Keberuntungan hidup juga dapat dirasakan sekarang. Wujudnya memang tidak selalu kelimpahan harta benda dunia. Tetapi, mungkin cukup ”berkecukupan” saja. Juga bukan hidup yang ”bebas masalah”, atau bahwa orang akan dapat menyelesaikan masalah tanpa masalah. Mungkin saja, masalah dan keterbatasan akan tetap ada. Namun di balik semua itu, mereka yang setia kepada Tuhan dan hidup dalam persekutuan yang akrab dengan Tuhan, akan selalu dipenuhi damai sejahtera, yang melampaui segala akal (Filipi 4:7). Hati dan pikiran orang itu akan tetap terpelihara dalam Kristus.
Keberuntungan itu pertama-tama dan terutama adalah hidup dalam persekutuan dengan Allah, hidup dalam kasih karunia Tuhan. Hidup itu akan membawa manusia kepada kehidupan kekal bersama Tuhan di dalam terang kerajaan Allah.
Tinggalkan Balasan