Renungan Minggu, 11 Desember 2016 – Adven III
Dalam Minggu-minggu Adven, kita melakukan penghayatan terhadap penantian keselamatan. Keselamatan diberikan oleh Allah kepada setiap orang yang berharap kepada-Nya, keselamatan itu akan datang, keselamatan itu dinantikan.
Dalam kehidupan orang percaya, penantian menjadi bagian dari kehidupan yang Tuhan percayakan kepada umat-Nya. Dalam penantian itu, umat ditempa untuk bertekun dan bersandar dengan menyakini bahwa Tuhan hadir dan bertindak pada waktu-Nya. Tindakan keselamatan Allah bahkan hadir dalam setiap wujud belas kasihan yang ada kepada sesama manusia dalam dunia ini.
Belas kasihan Allah itulah, yang menjadi berita dalam Minggu Adven III ini. Kehadiran Yesus Kristus adalah kehadiran Sang Mesias yang penuh belas kasihan dan membawa pembebasan, bukan sebagai hakim yang membawa ancaman pada manusia. Pada masa-Nya, tanda-tanda telah diberikan oleh Sang Mesias kepada umat melalui pembebasan bagi orang-orang yang buta, lumpuh, sakit, tuli, mati dan miskin. Lalu, pada masa kini, bagaimana makna pembebasan bagi orang-orang yang buta, lumpuh, sakit, tuli, mati dan miskin ditemukan? Teks Alkitab bukan hanya melulu berbicara mengenai sesuatu yang eskatologi, akan datang di masa depan, melainkan juga berbicara secara nyata dalam pergumulan umat sepanjang abad. Belas kasihan kepada setiap orang yang buta, lumpuh, sakit, tuli, mati dan miskin akan menjadi sebuah penghayatan khusus bagi kita dalam Minggu Adven III ini. (Dian Penuntun, Edisi 22).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- NKB 53:1-2
- PPK 67:1-2
- NKB 12:1-2
- NKB 72:1-2
- PKJ 274
- NKB 205:1,3
Tinggalkan Balasan