Renungan Minggu, 18 Maret 2012
Pemahaman manusia tentang dosa kadang terlalu sempit. Manusia sering berpikir bahwa “saya berdosa karena saya sudah melakukan perbuatan dosa.”. Jadi, kalau saya tidak melakukan perbuatan dosa seperti mencuri, memfitnah, membunuh, memukul, dan sebagainya, berarti saya tidak berdosa. Ini adalah pemahaman yang berbeda dengan apa yang diajarkan dalam Alkitab.
Alkitab mengajarkan bahwa dosa bukan saja karena perbuatan, tetapi juga menyangkut natur manusia. Sekalipun manusia belum melakukan perbuatan dosa, ia tetap berdosa, karena naturnya adalah natur manusia berdosa.
Sejak manusia pertama jatuh ke dalam dosa, maka seluruh keturunannya membawa sifat dosa dalam dirinya. Dosa mencemari seluruh aspek kehidupan manusia. Itu sebabnya perbuatan-perbuatan dosa tidak perlu dipelajari oleh manusia, tetapi dengan sendirinya manusia sudah bisa melakukan perbuatan itu.
Sebaik apapun manusia menjaga hidupnya agar tidak melakukan perbuatan dosa, ia tetap tidak bisa menghapus naturnya sebagai manusia berdosa. Untuk itulah Allah berinisiatif untuk mengembalikan citra manusia sebagai gambaran Allah seperti semula manusia diciptakan.
Hanya melalui salib Yesus Kristus, manusia dapat dibebaskan dari natur dosa, sehingga dari status manusia berdosa menjadi manusia yang dibenarkan oleh Allah.
Jika manusia meninggikan dirinya sebagai manusia yang mampu mengalahkan perbuatan dosa, semua itu hanyalah suatu kesia-siaan. Salib Kristus harus ditinggikan agar natur berdosa manusia dikalahkan oleh anugerahNya.
Tinggalkan Balasan