Renungan Minggu, 12 Maret 2023
Dalam menjalani hidup ini, kita merasa lelah, mulai dari lelah fisik, lelah batin, lelah pikiran, bahkan sampai lelah perasaan. Tak jarang pula hidup ini dipenuhi kepenatan. Penat karena kesibukan pekerjaan atau tak kunjung mendapat pekerjaan. Penat karena keributan di rumah hingga penat menjalani rutinitas yang itu-itu saja. Selain itu kita kerapkali mengalami kebuntuan.
Pikiran kita buntu sehingga kita sulit dapat inspirasi dan ide. Jalan kita buntu karena setiap bisnis dan usaha yang kita lakukan selalu gagal. Semua pengalaman dan perasaan yang demukian, sangat memberi dampak bagi hidup kita. Kebanyakan, dampak itu membuat hidup terasa sesak dan sendu. Oleh karena itu, dalam hidup ini butuh mendapatkan penyegaran.
Kita membutuhkan sumber daya spiritual dan relasional yang menyegarkan dan mengubah hidup kita. Tuhan Sang Sumber Hidup bersedia memberi kita apa yang kita butuhkan untuk transformasi spiritual di masa-masa yang penuh tantangan.
Tugas kita ialah membuka pintu bagi hadirnya pemeliharaan Tuhan dan senantiasa percaya bahwa Tuhan akan menyediakan kebutuhan utama kita seturut perkenanan-Nya. Penyegaran itu memungkinkan kita untuk menghadapi dengan teguh segala hal yang berada di luar kekuatan kita dan terus meyakini kehadiran Tuhan di dalamnya.
Pada minggu ini kita memasuki Minggu Prapaskah III. Minggu Prapaskah III ini disebut juga sebagai oculi yang menekankan keterarahan diri kepada Tuhan. Melalui bacaan leksionari pada minggu ini, hendaknya kita menyadari pentingnya penyegaran dalam hidup.
Hidup yang disegarkan oleh Tuhan mendorong kita untuk selalu terarah kepada-Nya. Aliran Air Hidup, sebagaimana yang dialami perempuan Samaria dan orang banyak dikotanya, serta bangsa Israel di Rafidim, memberi penyegaran dan penguatan untuk ziarah kehidupan kita di dalam dan bersama Tuhan. (Dian Penuntun Edisi 35).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- Berbaliklah Kepada Tuhan (2x)
- KJ 144b:1-3
- NKB 147; 1-3
- Tuhanlah Kes’lamatanku
- PKJ 203:1-3
- PKJ 245:1,3
Tinggalkan Balasan