Renungan Minggu, 7 Oktober 2012
Kesatuan di antara dua insan manusia, laki-laki dan perempuan, dalam sebuah pernikahan, akan langgeng jika masing-masing pasangan menempatkan pasangannya sebagai mitra yang setara. Pesan itu tampak sejak awal. Dalam proses penciptaan manusia, Tuhan Allah menciptakan laki-laki dan perempuan segambar denganNya (Kejadian 1:27). Dan, dalam Kejadian 2:18-24, dalam proses penyatuan Adam dan Hawa, diungkapkan bahwa Tuhan menghadirkan penolong yang sepadan untuk manusia yang telah lebih dulu diciptakan (Kejadian 2:20-23).
Di samping itu, dalam Injil Markus 10:12, Tuhan Yesus berbicara tentang seorang istri yang menceraikan suaminya. Sikap Tuhan Yesus hendak mengkritisi hukum Yahudi, dimana yang berhak menceraikan adalah suami, sedangkan istri tidak. Tetapi, dalam pandangan Tuhan Yesus, baik laki-laki maupun perempuan punya hak dan kesempatan yang sama untuk mengambil peran dan keputusan.
Pandangan tersebut (dikemukakan) guna meneguhkan perihal bagaimana pasangan dapat mempertahankan hidup pernikahan. Yang pertama, memang dibutuhkan komitmen kuat di antara suami istri, bahwa persatuan yang terjadi dalam pernikahan setiap pasangan bukan hanya melibatkan dua belah pihak. Tuhan adalah sosok yang sangat berperan dalam persatuan suami-istri, yang patut diberi tempat yang sentral. Karena itu, setiap pasangan tidak hanya berkomitmen terhadap pasangannya, tetapi juga kepada Tuhan (Markus 10:8-9).
Tetapi, yang kedua, yang tidak kalah penting, setiap pasangan perlu membangun relasi yang setara, dengan sikap saling menghargai serta menghormati hak masing-masing, dan memberi ruang untuk masing-masing mengambil peran dan memberikan pendapatnya. Ketika relasi suami istri dibangun dalam relasi yang setara, tidak ada yang merasa lebih rendah atau lebih tinggi, niscayalah kehidupan pernikahan di antara pasangan suami-istri tersebut akan dapat langgeng.
Sumadi mengatakan
Ytks Bp Masino Sinaga,
Sampai hari ini Sabtu 13 Okt 2012, renungan kebaktian Minggu 14 Okt 2012 belum terbit di web GKI Harapan Indah.
Biasanya saya sudah membaca renungan kebaktian Minggu tersebut pada hari Jumat sebelum hari kebaktian.
Terima Kasih
Salam
Sumadi
Masino Sinaga mengatakan
Pak Sumadi,
Terima kasih untuk perhatian Bapak terhadap setiap penerbitan artikel di website GKI Harapan Indah. Saya mohon maaf karena artikel untuk kebaktian Minggu, 14 Oktober 2012 baru bisa diterbitkan pada hari Sabtu, 13 Oktober 2012 sekitar pukul 11 malam dan baru selesai menjelang pukul 2 pagi hari Minggu-nya.
Demikian yang dapat kami sampaikan pak. Terima kasih sekali lagi atas perhatian Bapak.