Renungan Minggu, 9 Mei 2021
Bicara tentang persatuan dan kesatuan adalah sangat mudah, namun saat mempraktekkan jiwa persatuan, realitanya tak pernah semudah membicarakan konsep persatuan dan kesatuan. Ada banyak kepentingan pribadi dan golongan yang menghalangi terjadinya kesatuan.
Pun, demikian dengan gereja milik Tuhan, acapkali lebih mudah membincangkan tema-tema kesatuan gereja ketimbang kemudian mempraktekkan kesatuan gereja-gereja Tuhan. Sejarah gereja telah membuktikan, bahwa sepanjang eksitensinya tidak sekadar satu atau dua kali gereja Tuhan mengalami perpecahan.
Perbedaan dogma konon menjadi alasan utama mengapa terjadi perpecahan, namun tidak dapat disangkal bahwa belitan motif-motif politis ekonomi punya sumbangsih yang tidak kecil dalam mendorong perpecahan gereja Tuhan. Perpecahan dan konflik tidak hanya terjadi dalam tingkat organisasi kegerejaan, namun juga menghinggapi pribadi-pribadi orang percaya atau umat.
Berada dalam konteks yang demikian, sebagai gereja kita dipanggil untuk mengingat kembali hakikat kita sebagai satu gereja yang dipersatukan dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Melalui tema ini kita akan diajak memiliki kembali keberadaan kita sebagai gereja dalam bertumbuh bersama sebagai satu kesatuan yang saling melengkapi. (Dian Penuntun Edisi 31).
Tinggalkan Balasan