Renungan Minggu, 17 Agustus 2014 – Bulan Musik GKI Harapan Indah
Hari ini negara kita memperingati ulang tahun kemerdekaannya yang ke-69. Semerbak harum suasana kemerdekaan tertuang kembali dalam warna merah dan putih di mana-mana. Acara-acara di televisi pun mengusung nuansa kemerdekaan. Dan, dalam kebaktian hari ini, kita juga mengingat dan mensyukuri kembali kemerdekaan bangsa ini. Di samping itu, kita juga merenungkan kembali makna kemerdekaan ini bagi kita sebagai gereja.
Melalui kotbah hari ini, umat diingatkan akan panggilannya untuk “memerdekakan” sesama; artinya untuk berbuat sesuatu agar orang lain “merdeka”. Tidak lagi merdeka secara politis dari penjajahan bangsa asing seperti 1945, tetapi merdeka dari belenggu-belenggu kehidupan yang masih menguasai dan membatasi pernyataan kasih, kebenaran dan keadilan dari Tuhan dalam hidup bermasyarakat.
Yusus memperkenalkan kehendak Allah yang ia pahami. Setelah memperkenalkan dirinya, kini kepada saudara-saudaranya Yusus memperkenalkan pemahamannya mengenai kehendak Allah dalam peristiwa itu, yaitu bahwa “untuk memelihara kehidupan, Allah menyuruh aku mendahului kamu!” Yusuf menggeser paradigma saudara-saudaranya yang sedang ketakutan itu; Ia tidak akan mengadakan perhitungan balas dendam pada situasi yang “sangat strategis” itu. Sebaliknya, ia justru mengajak mereka melihat semua peristiwa itu dalam perspektif ilahi yang selalu baik adanya.
Di mana pun Tuhan menempatkan kita, sesungguhnya di sana ada panggilan untuk memerdekakan sesama di sekitar kita. Kiranya panggilan ini dapat kita respon dengan benar di hadapan Tuhan dengan membuka diri untuk menjadi warga Negara Indonesia yang selalu mau memahami dan melakukan kehendakNya (Dian Penuntun edisi 18, halaman 89-90).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- NKB 41:1,2,4 (KU 1 dan 2), PKJ 27:1-3 (KU 3)
- NKB 191:1-3 (KU 1 dan 2), PKJ 28:1,2 (KU 3)
- PKJ 41:1,2 (KU 1 dan 2), PKJ 201:1,2 (KU 3)
- PKJ 128:1,2 (KU 1 dan 2), PKJ 184:1,2 (KU 3)
- NKB 32B (KU 1 dan 2), PKJ 147 (KU 3)
- NKB 39:1,2 (KU 1 dan 2), PKJ 264:1,2
Tinggalkan Balasan