Renungan Minggu, 6 Februari 2022
Siapa di antara kita yang baru pertama kali mendengar kisah pemanggilan para murid pertama: Saya rasa setiap orang yang sudah menjadi Kristen dari bayi tidak akan asing dengan kisah tersebut. Ini adalah kisah yang berulangkali kita dengar di berbagai kesempatan dan waktu. Misalnya saja, ketika gereja memerlukan para pelayan, baik itu untuk aktivis atau pun penatua, bacaan Injil dan Yesaya saat ini merupakan salah satu teks favorit yang dibacakan dan disampaikan.
Harapannya, melalui bacaan teks tersebut, orang yang mendengarnya kemudian bersedia menerima pelayanan gereja yang disampaikan kepadanya. Mereka berkata “ini aku, utuslah aku”. Akan tetapi, walaupun teks tersebut telah disampaikan dengan banyak cara dan perspektif, namun masih banyak juga umat yang tetap enggan ambil bagian dalam panggilan pelayanan tersebut. Seringkali terdengar gereja-gereja kesulitan untuk mencari para pelayan. Mereka mendengar panggilan pelayanan namun tidak memberi respon atas panggilan tersebut.
Melihat realitas tersebut, kita bisa saja menyerah untuk menyampaikan panggilan Tuhan bagi umat. Mungkin juga para pengkhotbah merasa sudah tidak ada lagi pesan yang baru untuk disampaikan. Bukankah pesannya sama dan berulang. Lagi pula mereka yang mendengarkan juga tidak memberi respon yang diharapkan atas panggilan tersebut. Namun, kita tidak boleh berhenti menyampaikan panggilan Tuhan tersebut.
Jika sering diperdengarkan saja masih belum merespon, apalagi jika kita berhenti menyuarakan panggilan tersebut, maka pesan pemanggilan Tuhan bukan saja tidak direspon, tetapi hilang dari pendengaran umat. Karena itulah, pada minggu ini, kita kembali akan mengingatkan umat terkait panggilan Tuhan dalam hidupnya.
Kita akan mengajak umat untuk memahami bahwa mendengar firman Tuhan bukanlah ujung dari tujuan, tetapi memenuhi panggilan Tuhan adalah tujuan yang diharapkan dari umat yang mendengar. Oleh karena, di dalam pemenuhan panggilan tersebut terkandung kepercayaan, kekaguman, kesediaan, ketaatan, dan penyembahan kepada Allah didalam Kristus dari seorang pribadi yang benar-benar mendengar suara firman Tuhan. (Dian Penuntun Edisi 33).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- NKB 39:1-3
- NKB 214:1,3,4
- PKJ 128:1-3
- Mazmur 138 (B)
- PKJ 148:1-2
- NKB 126:1-2
Tinggalkan Balasan