Renungan Minggu, 16 Januari 2011
Ketiga bacaan leksionari minggu ini mengungkapkan hal yang sama, yakni soal panggilan Tuhan secara khusus kepada orang-orang pilihanNya, yakni kepada Yesaya, Paulus, dan dua murid pertama Tuhan Yesus. Pemanggilan Allah terhadap Yesaya diyakini sejak ia masih dalam kandungan ibunya (Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku; Yesaya 49:1). Paulus juga menyatakan bahwa ia dipanggil menjadi rasul adalah kehendak Allah ( … oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus; 1 Korintus 1:1)
Demikian juga dalam Injil Yohanes mengisahkan tentang pemanggilan murid-murid pertama dengan gaya yang berbeda dengan Injil Sinoptik. Jika Pada Injil-Injil Sinoptik dijelaskan latar belakang para murid pertama adalah para nelayan, sedangkan dalam Injil Yohanes ini, dua orang muridNya yang pertama semula adalah murid Yohanes. Jika dalam Injil Sinoptik dinyatakan bahwa Yesus yang berinisiatif memanggil para murid. Maka dalam Injil Yohanes ini, para muridlah yang berinisiatif mengikut Yesus.
Tatkala Allah memanggil seseorang untuk menjadi hamba-Nya, maka Allah pasti membentuknya sedemikian rupa agar dia menjadi orang yang dikehendakiNya. Yesaya juga mengungkapkan bagaimana Allah membentuknya sedemikian rupa, melalui berbagai proses, termasuk penyucian, latihan pendengaran seorang murid dan sebagainya. Demikian pula pembentukan Tuhan terhadap Paulus dan khususnya pembentukan terhadap dua murid Yesus yang pertama, yakni dengan cara tinggal bersama Yesus.
Setelah melalui proses pembentukan Tuhan, maka tatkala waktunya tiba mereka diutus untuk melayani. Dipanggil, dibentuk dan diutus ini merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Apabila seseorang dipanggil, pasti dia dibentuk, apabila dia sudah dibentuk, ia harus diutus. Apakah kita masih memiliki kepekaan terhadap panggilan Tuhan? Bersediakah kita dibentuk dan diutus untuk melakukan kehendak-Nya? Kiranya Tuhan menolong kita.
Charles Alfius Ruga mengatakan
Puji Tuhan. Saya salah satu penatua dijemaat kami. Tuhan berkenan memakai saya sebagai pelayan meskipun latar belakang pendidikan saya bukan dari theologia. Karena itu, dalam menyusun dan mempersiapkan khotbah, saya harus membaca renungan firman Tuhan dari berbagai sumber. Salahsatunya materi khotbah dari GKI. Saya sangat terbantu dgn itu. Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati kita.