Renungan Minggu, 22 Februari 2015 – Prapaskah I
Materi rancangan khotbah ini dipersiapkan untuk hari Minggu Prapaskah I. Masa Prapaskah bermaksud mengajak dan menolong umat untuk menghayati karya keselamatan yang dikerjakan Allah dalam Yesus Kristus, mulai dari awal mula pelayananNya sampai dengan pengurbananNya di kayu salib. Dengan demikian, khotbah hari ini dimaksudkan untuk memotivasi umat agar mengimitasi Yesus dalam hidup keseharian mereka.
Kata orang bijak, untuk setiap hal selalu ada langkah pertama yang perlu dilakukan. Langkah pertama itu vital, dan bisa sangat menentukan arah dan perjalanan selanjutnya. Karenanya, salah selangkah bisa berakibat fatal. Mengendarai mobil di jalanan di Jakarta pada siang hari di hari kerja, memerlukan penguasaan medan yang cermat. Salah berbelok, bisa menghabiskan waktu hingga berpuluh-puluh menit, atau bahkan berjam-jam untuk bisa kembali ke tempat semula. Prinsip bisa dikenakan pada hal-hal yang lain.
Ketika Yesus memulai pelayanan pemberitaan InjilNya, hal itu juga diawali dengan langkah pertama. Langkah pertama itu bukanlah pencobaan di padang gurun! Nanti dalam uraian Injil Markus akan tampak bahwa langkah pertama itu adalah suatu perjalanan panjang (kurang lebih 60 mil) dari Nazaret di tanah Galilea ke sungai Yordan tempat Yohanes berkarya. Langkah itu dilanjutkan dengan kesediaan Yesus dibaptis oleh Yohanes, kesediaanNya dipimpin Roh ke padang gurun, kesiapanNya dicobai Iblis di padang gurun, serta gerak kembali ke Galilea.
Apa makna padang gurun di mana Yesus menempuh proses langkah pertamaNya bagi karya pelayananNya kemudian? Apa makna proses persiapan yang dialami oleh Yesus itu? Apa kerygma yang kita peroleh dari kisah Yesus dibaptis dan dicobai, sehingga Ia siap memberitakan Injil bagi kehidupan di masa kini? Injil seperti apa yang dimaksudkan? Kira-kira, itulah rangkaian pertanyaan yang coba dicari jawaban-jawabanNya pada bagian selanjutnya. (Dian Penuntun edisi 19, halaman 159 – 160).
Tinggalkan Balasan