Renungan Minggu, 3 Juli 2016
Dewan Gereja Dunia pernah menerbitkan buku “Justice not Greed”, buku ini mau menggugah keberadaan gereja-gereja di seluruh dunia agar menjalankan tugas peruntusannya dengan mewujudkan hidup yang berkeadilan bukan ketamakan. Gugahannya menekankan bahwa Allah Alkitab adalah Allah keadilan, yang sangat mempedulikan dan membela hak kaum yang rentan, tercampakkan, dan kaum miskin.
Sebagaimana tertulis pada awal kitab Yesaya, “Belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!” (Yesaya 1:17), juga dalam nyanyian Daud, “TUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang yang tertunduk, TUHAN mengasihi orang-orang benar. TUHAN menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.” (Mazmur 146:8-9), janda-janda, anak yatim, dan orang asing mengacu ke kaum miskin, kaum tercampakkan, dan kaum rentan yang sangat dikasihi Allah.
Minggu ini Injil Lukas mengingatkan seberapa luas dan berpengaruhnya murid-murid Kristus jaman ini menjalankan tugas peruntusannya. Yesus Kristus telah mengutus dua belas murid-Nya untuk menjadi saksi hadirnya Kerajaan Allah. Yesus juga mengutus tujuh puluh murid untuk menyampaikan damai sejahtera, menyembuhkan orang-orang sakit dan membritakan kedatangan Kerajaan Allah. Saat ini momen Perjamuan Kudus dapat dijadikan pengukuhan tekad umat Allah jaman sekarang untuk pergi diutus ke tempat peruntusannya. (Dian Penuntun, Edisi 22).
Tinggalkan Balasan