Renungan Minggu, 10 Oktober 2010
Hakikat ungkapan terima kasih bersifat universal. Setiap budaya, adat, filsafat, agama, dan teologi manapun selalu mengajar kepada setiap orang untuk berterima-kasih saat mereka memperoleh sesuatu. Dengan demikian seharusnya ucapan terima-kasih telah mendarah-daging dalam kehidupan umat manusia. Itu sebabnya ucapan terima kasih seharusnya selalu muncul secara spontan dan tulus saat seseorang memperoleh sesuatu atau pertolongan
Demikian pula setiap anak yang terdidik pasti tahu bagaimana mengucapkan terima kasih jika mendapatkan suatu pemberian dari orang lain. Sekalipun terima kasih sudah merupakan budaya dan bahkan sejak kecil kita sudah terdidik bisa mengucapkan terima kasih kepada orang lain yang memberikan sesuatu kepada kita. Tetapi banyak diantara kita yang lupa atau tidak tahu berterima kasih kepada Tuhan.
Kita tidak menyadari bahwa segala sesuatu yang membuat kita bahagia adalah pemberian atau anugerah Tuhan. Hal yang demikianlah yang membuat aneh, Mengapa aneh? Karena jika ada orang yang memberi pemberian yang kecil saja kita berterima kasih, kita bilang xie xie, kamsiah, thank you. Tetapi yang memberi sesuatu yang sangat besar kepada kita: keselamatan, hidup, kesehatan, berkat, kegembiraan, kebahagiaan dan lain sebagainya, kita malah lupa berterima kasih atau kadang-kadang kita merasa itu sudah merupakan hak kita dan kewajiban Allah untuk memberikan semuanya itu.
Bacaan Injil Lukas 17:11-19 mengisahkan tentang sepuluh orang kusta yang memohon disembuhkan oleh Tuhan, setelah mereka sembuh hanya satu yang datang kembali berterima kasih dan memuliakan Allah, sedangkan yang sembilan lainnya itu tidak kembali.
Demikian pula kisah Naaman, panglima Perang tentara Aram yang sakit kusta, setelah disembuhkan ia memuliakan Allah dengan mengatakan: “Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel.”
Kiranya Tuhan menolong kita untuk mampu bersyukur atau berterima kasih kepadaNya.
Leksionari Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- Theme Song
- KJ 249:1,2
- KJ 381:1-3
- KJ 423:1-4
- PKJ 216
- PKJ 288:1,2
Tinggalkan Balasan