Renungan Minggu, 8 Oktober 2023
Pohon anggur itu unik. Ia memiliki banyak rahasia untuk dipelajari. Minimal, itulah yang saya rasakan dan pahami ketika beberapa waktu belakangan ini mulai mencoba menanam pohon anggur di rumah. Awalnya saya menanamnya untuk hiasan pagar, tetapi kemudian saya justru terkesima dengan pembelajaran yang diberikannya.
Ia tidak seperti kebanyakan pohon lainnya, kita harus memberikan perhatian yang benar mulai dari penyiapan tanah, pemilihan bibit anggur, penanaman, perawatan, bahkan sampai pembuahan. Jika tidak tepat, maka kita hanya akan mendapati pohon anggur yang hanya rimbun daunnya tetapi tanpa buah, atau berbuah tetapi asam.
Tentu saja, ini akan mengecewakan hati, karena jika buahnya asam maka kita harus mengganti pohonnya dan mengulang kembali semua proses penanaman dari awal.
Keunikan pohon anggur juga terlihat di dalam Alkitab. Kita dapat menemukan cerita-cerita tentang kebun anggur. Seringkali kebun anggur itu dikonotasikan sebagai gambaran tentang kehidupan umat di dalam Alkitab.
Dalam lingkup yang lebih kecil, gambaran kebun anggur Allah terdiri dari keluarga-keluarga dalam keseluruhan kehidupan umat. Di dalam gambaran akan kebun anggur, Allah dikatakan sebagai pemilik kebun anggur itu sendiri.
Pemilik yang mengelola kebun anggurnya dengan sangat baik. Akan tetapi acapkali Alkitab menceritakan kesedihan Allah sebagai pemilik kebun anggur ketika melihat kebun anggurnya.
Kesedihan ini juga terlihat dalam pembacaan leksionari minggu ini. Allah yang mengharapkan buah yang manis dari kebun anggur-Nya justru mendapatkan buah anggur yang asam. Allah mengharapkan penggarap-penggarap yang memberikan hasil kepada-Nya, justru para penggarap itu hendak mengambil alih kepemilikan kebun anggur-Nya.
Dalam konteks inilah, maka kita sebagai umat dan keluarga, yang merupakan bagian dari kebun anggur Allah, perlu belajar untuk menjadi keluarga yang memenuhi harapan Allah, berbuah manis dalam kehidupan.
Mengelola keluarga kita dengan penghayatan sebagai penggarap kebun anggur yang baik untuk kemuliaan Allah, sebagai kelanjutan pembelajaran minggu lalu yang telah mengajarkan kita tentang pengakuan akan kuasa Allah dan hidup bertanggung jawab di tengah kehidupan keluarga Allah. (Dian Penuntun Edisi 36).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- PKJ 6:1-2
- KJ 309:1-3
- NKB 115:1-2
- Mazmur 80:8-16
- KJ 288:1-2
- Ku Mulai dari Keluargaku
Tinggalkan Balasan