Renungan Minggu, 10 Juni 2018
Kebutuhan dasar manusia mencakup tiga aspek, yaitu: pengakuan, penghargaan dan penerimaan dari orang lain. Makna pengakuan berarti keberadaan dan kehadiran kita diakui. Makna penghargaan berarti harga diri kita dihargai sesuai kodrat dan harapan kita.
Makna diterima berarti keseluruhan diri kita apa adanya diterima dengan lapang dada. Melalui tiga aspek perlakuan orang lain tersebut kita akan mampu bertumbuh secara sehat baik fisik maupun rohaniah. Dalam praktik kehidupan setiap orang mengalami pasang-surut dalam relasi.
Umumnya setiap orang mengalami kesedihan yang sangat dalam apabila dia dilukai oleh orang-orang yang begitu dekat, kita tidak terlalu sedih apabila dihina dan ditolak oleh orang yang tidak terlalu kita kenal. Sebaliknya saat ditolak dan dilukai oleh orang yang begitu dekat dengan kita. Akibatnya pengalaman ditolak dan dilukai oleh orang-orang yang terdekat sering menyebabkan keruntuhan dalam kehidupan seseorang.
Kita tidak dapat mengubah pemahaman orang lain terhadap diri kita. Mereka berhak memberi penilaian dan pandangan terhadap sikap kita baik secara positif maupun negatif. Tetapi kita mampu mengubah pemahaman kita terhadap realitas kehidupan secara lebih bijaksana dan positif.
Pertama, kita menyadari bahwa tidak ada seseorang manusia yang sempurna. Setiap orang memiliki potensi dan aktualisasi untuk melakukan kesalahan. Kedua, kita hidup semata-mata berdasarkan anugerah pengampunan Allah karena itu kita juga dipanggil untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Ketiga, melalui kesulitan, kegagalan dan penderitaan yang kita alami dapat dipakai untuk melatih dan memurnikan diri kita mencapai level spiritualitas dan kualitas diri yang lebih baik.
Dengan ketiga prinsip tersebut di atas kita tidak akan terjebak untuk membalas kejahatan dengan kejahatan, pengkhianatan dengan pengkhianatan, dan kekerasan dengan kekerasan. Sebaliknya kita dimampukan mengampuni dan memberkati setiap orang yang melukai dan menyakiti kita. (Dian Penuntun Edisi 26).
Tinggalkan Balasan