Renungan Minggu, 18 Juni 2017 – Father’s Day
Perenungan Minggu ini didasarkan pada belas kasih Kristus dan karya pemberitaan Kerajaan Sorga. Belas kasih Yesus ditunjukan dengan melenyapkan penyakit dan kelemahan. Dalam berkarya, Yesus meminta para murid untuk ikut terlibat. Ia memilih dan mengutus murid-murid-Nya untuk ikut serta memberitakan Kerajaan Sorga, melenyapkan segala penyakit, dan kelemahan. Jauh sebelum Yesus memilih murid-murid, Allah melakukan perjanjian dengan bangsa Israel untuk menjadi kesayangan-Nya di antara bangsa-bangsa lain. Allah juga memilih Israel sebagai umat-Nya.
Pemilihan Allah perlu dipahami bukan sebagai alat untuk merasa diri lebih dari yang lain. Pemilihan Allah atas para murid dan juga bangsa Israel mengandung konsekuensi penugasan. Para murid menerima tugas untuk ikut memberitakan Kerajaan Sorga dan menyatakan belas kasih Allah bagi sesama. Sementara bangsa Israel dipilih untuk hidup dalam relasi yang erat dengan Tuhan dalam bentuk kepatuhan kepada Firman Allah.
Salah satu tantangan bagi gereja masa kini adalah mengajak umat mewujudkan imannya dalam kehidupan sehari-hari, dalam keluarga, lingkungan pekerjaan/studi, dan di tengah masyarakat (seperti tercantum dalam Kurikulum Pembinaan Anggota Jemaat Gereja Kristen Indonesia). Sebagai milik Allah, gereja juga diutus untuk ikut serta memberitakan belas kasih Yesus melalui tindakan nyata bagi sesama. Sukacita gereja sebagai milik Allah adalah sukacita yang harus diteruskan. Sukacita mengalami perbuatan belas kasih Allah memampukan gereja untuk menyatakan kesediaan melakukan tindakan nyata bagi sesama, seperti yang Yesus telah kerjakan dan ajarkan pada murid-murid-Nya. (Dian Penuntun Edisi 24).
Tinggalkan Balasan