Renungan Minggu, 27 Mei 2012
Pernahkah Anda menyaksikan acara televisi yang bertajuk “Wisata Kuliner”? Dalam tanyangan tersebut, sang pembawa acara, Bondan Winarno, berkeliling dari satu kota ke kota lain (kadang kala juga ke luar negeri), keluar-masuk dari satu rumah makan ke rumah makan yang lain, untuk mencicipi berbagai macam masakan yang lezat. Sebuah pekerjaan yang menyenangkan, bukan? Namun, sesungguhnya tugas utama Bondan dalam acara tersebut bukanlah mencicipi makanan-makanan itu, melainkan berbagi cerita mengenai makanan-makanan yang dinikmatinya itu. Acara tersebut menarik perhatian pemirsa karena kepiawaian Bondan menceritakan kelezatan makanan yang dicicipinya, baik melalui kata-kata maupun ekspresi wajahnya. Cerita dan ekspresi Bondan sering membuat para pemirsanya di depan televisi menelan air liur, dan berkata, “Wah, enak sekali makanannya! Di mana sih rumah makannya? Saya juga ingin mencobanya.”.
Sebagai orang-orang yang percaya kepada Kristus, kita telah menikmati berbagai macam kebaikanNya. Tidak terhitung banyaknya berkat Tuhan yang telah kita terima melalui keluarga, pekerjaan, atau pelayanan kita. Namun, berapa banyak di antara kita yang rajin bersaksi tentang Dia? Pada kenyataannya, sebagian besar kita lebih suka menikmati sendiri berkat-berkat tersebut, dan hanya sedikit yang mau berbagi dengan orang lain, meskipun dalam bentuk kesaksian. Keinginan untuk bersaksi, meskipun biasanya ada, dengan mudah dipupuskan oleh berbagai macam ketakutan, terutama takut ditolak atau mendapat respon negatif. Bersaksi tentang Kristus memang bukan sesuatu yang mudah, namun seharusnya tidak ada kesulitan apa pun yang dapat menghentikan kesaksian kita.
Sesungguhnya, pada waktu kita bersaksi, Roh Kudus menyertai kita.
Tinggalkan Balasan