Renungan Minggu, 26 Agustus 2012
Bagaimana menjadi orang Kristen dan gereja Kristen yang memegang komitmen untuk menjadi orang Kristen dan gereja Kristen? Pertanyaan ini bukan pertanyaan baru, namun ia patut dikemukakan terus menerus. Pertanyaan itu relevan untuk dikemukakan, terutama pada momen ketika GKI merayakan ulang tahunnya, termasuk yang ke-24.
Pertanyaan itu sesungguhnya sebuah pertanyaan yang paling sedikit, berlapis tiga. Pertama, apakah kita sudah benar-benar memahami komitmen Kristen kita? Kedua, apakah selama ini kita sudah memelihara komitmen itu? Ketiga, apakah kita sudah mewujudkannya dalam kehidupan kita? Melalui kesempatan kali ini, 222 jemaat GKI akan diajak memahami (ulang), memelihara, dan mewujudkan komitmen mereka untuk menjalankan tugas dan panggilan yang mereka terima dari Tuhan.
Pada momen ini kita diajak untuk memeriksa diri, seberapa jauh kita telah berkomitmen kepada Tuhan dalam kehidupan dan pelayanan kita? Pertanyaan “seberapa jauh” dapat dirinci menjadi “Seberapa luas, seberapa mendalam, dan seberapa serius”. Namun, apa ukurannya? Tentu ada berbagai ukuran yang tersedia dan dapat dipakai. Misalnya kita memakai tiga dimensi utama – yang menjadi satu kesatuan, sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan – untuk melihat kehidupan dan kiprah pelayanan jemaat: (a). dimensi iman: hidup dalam persekutuan dengan Allah (vertical), “reaching up to God”. (b). dimensi kehidupan: berbagi kehidupan bersama dalam Kristus (horizontal-internal), “reaching in to the congregation.” (c). dimensi kesaksian: bersaksi bagi dunia/ masyarakat (horizontal-eksternal), “reaching out to the society”.
Jika kita bertekad untuk terus memelihara dan mewujudkan komitmen untuk menjalankan tugas dan panggilan yang kita terima dari Tuhan, Ultah ke-24 GKI kali ini akan menjadi bermakna bagi diri sendiri, bagi masyarakat Indonesia, dan – untuk kalangan yang lebih luas – dunia.
Tinggalkan Balasan