Renungan Minggu, 22 Oktober 2017
Tarik menarik antara komunitas duniawi dengan gereja sebagai komunitas orang-orang percaya sudah menjadi pergumulan orang beriman sejak gereja perdana. Bahwa gereja adalah kumpulan orang-orang yang diselamatkan, sekaligus menjadi komunitas yang berada di tengah dunia yang penuh dosa, seringkali melahirkan berbagai persoalan. Apakah gereja harus terlibat dalam dunia dan segala intriknya? Bagaimana dengan kehidupan bersama sebagai sebuah bangsa? Apakah bahkan gereja bertanggung jawab terhadap proses bernegara? Kalau ya, sejauh mana gereja turut bertanggung-jawab terhadap kelangsungan hidup bernegara?
Gereja Kristen Indonesia menyadari bahwa kehadirannya harus nyata dan mewarnai komunitas dimana gereja berada. Gereja dipanggil untuk berkarya di dunia. Hal ini lahir dari pemahaman bahwa dunia dan segala isinya adalah milik Tuhan sehingga gereja dipanggil untuk berkarya disana. Artinya, negara dan dunia politik yang ada didalamnya juga merupakan bagian dari komunitas dimana gereja dipanggil untuk menyuarakan dan menyatakan karya Allah.
Berkenaan dengan hal tersebut diatas, bacaan kita pada hari ini akan difokuskan kepada Bacaan Injil dan Bacaan Pertama. Melalui khotbah Minggu ini, umat diajak untuk melihat dunia dan komunitas diluarnya bukan sebagai ancaman yang harus dihindari, melainkan sebagai ladang dimana mereka dipanggil untuk berkarya. (Dian Penuntun Edisi 24).
Tinggalkan Balasan