Renungan Minggu, 2 Desember 2018 – Advent I
Dalam dunia digital sekarang ini orang cenderung untuk melakukan segala sesuatu dengan cepat dan mudah, karena berbagai penemuan dan fasilitas yang tersedia. Misalnya dalam berkomunikasi. Sekarang ini waktu dan jarak menjadi relatif, karena orang-orang yang berada di tempat yang jauh pun dapat berkomunikasi dengan cepat.
Maka orang yang terbiasa berkomunikasi dengan cepat pun berharap mendapatkan umpan balik (feedback) secara cepat. Berita yang dikirimkan diharapkan dapat segera dijawab. Jika jawaban belum juga ada, orang menjadi kurang nyaman.
Demikian pula dengan adanya berbagai penemuan, maka hidup manusia menjadi lebih mudah dan praktis. Banyak hal dapat diselesaikan dalam waktu singkat, bahkan secara instan. Ada makanan dan minuman instan, berita yang disebarkan secara instan, gambar yang dapat diunduh secara instan, dan sebagainya.
Bahkan ada penghasilan secara instan. Akibatnya orang menjadi malas untuk melakukan hal-hal yang berat. Inginnya yang praktis saja, mudah, cepat, dan hasilnya memuaskan. Berhadapan dengan situasi masa kini yang cepat dan mudah itu, sikap menanti kedatangan Yesus kembali dengan berjaga dan berdoa menjadi sulit. Karena pada dasarnya orang ingin tahu segala sesuatu, maka banyak orang ingin tahu kapan dan bagaimana caranya kedatangan Yesus Kembali.
Alkitab dengan jelas menuliskan tidak ada seorang pun yang tahu kapan Yesus datang kembali. Yang dibutuhkan orang bukanlah mengetahui kapan dan bagaimana kedatangan Yesus kembali, melainkan sikap yang tepat/benar dalam menantikan kedatangan-Nya. Dan sikap yang tepat/benar itu adalah berjaga dan berdoa. (Dian Penuntun Edisi 26).
Tinggalkan Balasan