Renungan Minggu, 2 Desember 2012 (Minggu Adven I)
Minggu ini kita memasuki masa Adven yang juga disebut sebagai tahun baru liturgy. Pada masa Adven, ada dua perenungan pokok yang akan kita lakukan yaitu: penantian kehadiran Tuhan untuk kedua kalinya dan mempersiapkan masa natal (kelahiran Yesus). Hari ini, kita berada pada Minggu Adven pertama, di mana sabda Allah hari ini menyapa kita untuk melihat kehidupan kita bersama Allah dan sesama.
Saudara, apa yang Anda rasakan saat mendengar dan merenungkan sabda yang mewartakan bahwa Tuhan Yesus akan datang untuk kedua kalinya dan membebaskan umat manusia? Fenomena yang umum terjadi adalah orang-orang sibuk meramalkan kapan kedatangan Tuhan Yesus akan terjadi. Melihat fenomena ini, bagaimana sikap kita?
Pertama, kita harus mencermati apa yang Tuhan Yesus katakan dalam Lukas 21:25-36. Saat Tuhan Yesus mengatakan perihal kedatangan Anak Manusia, yaitu diriNya sendiri, Ia mengatakan bahwa kedatangan Anak Manusia tidak ada yang tahu. Oleh karena itu murid-murid tidak boleh terkecoh melainkan tetap memiliki keteguhan hati untuk menjaga diri agar tidak menjadi manusia yang tamak, penuh keserakahan, senang dengan gemerlapan hidup, dan pesta pora.
Kedua, dengan belajar dari nasihat Paulus dalam 1 Tesalonika 3:9-13, kita dapat memiliki kewaspadaan dengan menjaga kekudusan supaya pada waktu kedatangan Yesus Kristus, kita tidak bercacat di hadapanNya. Paulus mengingatkan hal ini karena ia peduli dan mengasihi mereka. Tanpa kasih, seseorang akan melakukan pembiaran. Dalam kasih, seseorang akan berusaha mengingatkan demi kebaikan. Dan inilah hal ketiga yang patut kita teladani, yaitu kepedulian dalam hidup bersama untuk saling meneguhkan, menguatkan, mengasihi seorang di antara yang lain, supaya kehadiran kita nyata bagi sesama.
Tinggalkan Balasan