Renungan Minggu, 16 Oktober 2016
Dunia akan menyempit jika dipagari oleh konsep-konsep ideal kita tentangnya. Pengalaman persentuhan langsung dengan kenyataan apa adanya akan mengajarkan kita begitu banyak hal yang tak terbayangkan sebelumnya.
Kita masing-masing cenderung berpikir bahwa kita melihat segala sesuatu sebagaimana adanya (objektif). Namun kenyataannya tidak demikian. Kita melihat dunia sebagaimana kita adanya, atau sebagaimana kita terkondisikan untuk melihatnya. Bila sudut pandang kita luas, maka cakrawala kita pun luas. Bila cara pandang kita sempit, maka cakrawala kita pun sempit. Bila kita hanya terpaku pada satu teori, maka kita mudah menolak teori lainnya. Bila kita terpaku pada satu teori, maka sulit bagi kita untuk membuka ruang opini bagi yang lain. Karena konsep-konsep cenderung membatasi. Membatasi berarti merusak. Konsep-konsep itu membedah kenyataan. Dan apa yang membedah itu akhirnya membunuh realitas.
Pada bacaan-bacaan kita hari ini, kita akan melihat bahwa Allah ingin manusia menjalani kehidupannya dengan berpijak pada kenyataan, sehingga manusia bisa dituntun masuk ke “tempat yang baru” dan mengalami pertumbuhan. (Dian Penuntun Edisi 22).
Tinggalkan Balasan