Renungan Minggu, 4 Agustus 2019
Menanggapi kasus korupsi yang banyak dilakukan oleh pemimpin daerah, seorang pemimpin daerah menyarankan agar pemerintah menaikkan gaji kepala daerah. Menurutnya, gaji kepala daerah tidak sebanding dengan apa yang dikeluarkan saat berkampanye sebagai calon kepala daerah. Banyak orang yang mungkin berpendapat sama.
Namun, menariknya justru banyak pejabat yang bergaji tinggi melakukan korupsi. Sebagai contoh, mantan ketua DPR yang kini menjadi terdakwa, menurut Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menutur gaji SN per bulan Rp 67.793.683,- tidak termasuk banyak tunjangan lain. Jumlah ini relative besar bagi kebanyakan orang Indonesia.
Itu sebabnya, menanggapi usulan tersebut, banyak orang mengatakan persoalannya bukan terletak pada berapa besar gaji yang diterima melainkan mentalitas. Jika mentalitas aji mumpung dan keserakahan yang menguasai seorang pemimpin, maka apa yang diterimanya tetap terasa kurang.
Hasrat untuk terus menimbun harta boleh dikatakan menguasai hampir semua orang di muka bumi ini. Seperti kata Voltaire, “When it is a question of money, everyone is the same religion”. Justru karena itu, pemberitaan firman hari ini mengingatkan bahwa itu semua sia-sia. Menumpuk harta justru menimbulkan kecemasan tersendiri, apalagi jika menghalalkan segala cara.
Firman Allah justru mengingatkan bahwa kunci kebahagiaan hidup adalah berbagi. Berbagi menandakan keyakinan iman bahwa apa yang kita miliki berasal dari berkat Allah semata. Allah merindukan berkat-Nya dirasakan oleh sebanyak mungkin orang. Umat Allah yang telah diberkati dengan kelebihan perlu belajar berbagi. Berbagi adalah salah satu memuliakan nama Tuhan. (Dian Penuntun Edisi 28).
Tinggalkan Balasan