Renungan Minggu, 2 Februari 2025
Menghadapi tantangan dan ancaman dalam hidup, manusia sering tergoda untuk mengambil jalan aman. Jalan aman yang dianggap dapat menyelamatkannya dari segala resiko ketika mengatakan kebenaran. Bisa jadi dalam mengatakan kebenaran kita akan dimusuhi, dijauhi bahkan difitnah.
Meskipun demikian, sebagai umat Tuhan kita dipanggil untuk tetap menyatakan kebenaran apa pun resikonya. Dalam menghadapi resiko, Tuhan menjanjikan perlindungan dan penyertaan-Nya kepada setiap umat-Nya yang dengan berani melakukan kebenaran.
Dalam Lukas 4:21-30, kita melihat keberanian Yesus untuk tetap menyatakan kebenaran meskipun pada akhirnya Ia dibenci oleh orang-orang Nazaret. Keberanian-Nya bersumber dari penyertaan Roh Allah yang membimbing-Nya untuk mengajar dengan penuh hikmat.
Meskipun Yesus menghadapi resiko besar yang mengancam nyawa-Nya. Ia dapat menghadapi-Nya karena Roh Allah menyertai-Nya.
Yeremia juga menghadapi resiko yang sama dalam menjalankan tugas perutusannya. Dalam Yeremia 1:4-10 Allah memanggilnya untuk menjadi nabi atas umat-Nya. Dalam panggilan itu Yeremia merasakan ia tidak pandai berkata-kata karena masih muda.
Namun Allah memberikan janji bahwa Ia akan menyertai Yeremia untuk melakukan tugasnya. Demikian pula setiap orang percaya yang menjawab panggilan-Nya akan diberikan penyertaan Tuhan ketika Ia melakukan dalam ketaatan. (Dian Penuntun Edisi 39).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- NKB 39:1-4
- PKJ 38:1-2
- PKJ 128:1-3
- Mazmur 71:1-6
- PKJ 54:1-3
- NKB 126:1-3
Tinggalkan Balasan