Renungan Minggu, 18 Juni 2023
Ada sebuah lagu berjudul: “kerja buat Tuhan selalu manise”. Jika kita berhenti dan melihat judul lagu tersebut, kita seolah membayangkan pelayanan yang indah dan menyenangkan. Kata “manise” memberikan kesan tersebut.
Akan tetapi, sesungguhnya, ketika melihat lebih lanjut lirik lagu tersebut, ada kalimat:”…biar pikul salib selalu manise”. Hal ini berarti bahwa tugas pelayanan sesungguhnya tidak terpisahkan dari tantangan dan juga pergumulan yang sulit. Salah satu pergumulan yang nyata kita hadapi dalam kehidupan bergereja maupun dalam persekutuan adalah sedikitnya orang yang memberi diri menjadi pelayan Tuhan.
Pergumulan tersebut tampak dari kecenderungan orang untuk datang ke gereja tanpa menjadi bagian yang terjun langsung melayani terjadi di banyak gereja. Jumlah jemaat pun bisa jadi secara drastis bertambah, tetapi jumlah aktivis tak kunjung bertambah.
Bacaan leksionari kita pada hari ini menguatkan setiap kita dalam tugas perutusan yang Tuhan percayakan. Bacaan pertama, keluaran 19:2-8, menegur kita untuk menyatakan komitmen kita, Yakni menyambut pernyataan Tuhan disertai kesediaan mendengarkan firman-Nya dengan sungguh dan berpegang pada ketetapanNya.
Dalam Injil Matius 9:35-10:8, diingatkan bahwa Tuhan akan memperlengkapi kitadengan beragam ketrampilan, kekuatan, maupun dengan hikmat agar setiap kita dipenuhi belas kasihan bagi mereka yang terpinggirkan. Belas kasihan Allah tidak hanya sebatas kata-kata yang terucap, melainkan tindakan nyata. Yesus menghendaki hal yang sama pada kita.
Melalui perkataan, perbuatan, bahkan pikiran, kita menjadi rekan sekerja-Nya untuk menuai setiap ladang yang sudah menguning. Lading tersebut tidak harus terlalu luas, dan jauh. Kita bisa memulai dari lingkup terdekat yang Tuhan percayakan bagi kita, baik di tengah keluarga, dilingkungan pekerjaan, dan masyarakat sekitar kita. (Dian Penuntun Edisi 36).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- PKJ 7:1-3
- PKJ 129:1-2
- KJ 428:1,2,5
- Mazmur 100
- KJ 363:1-2
- PKJ 282:1,2,6
Tinggalkan Balasan