Renungan Minggu, 12 Januari 2014 – Baptisan Tuhan Yesus
Iman kepada Yesus Kristus seharusnya menjadi dasar bagi sikap teladan kita. Iman kepada Yesus sebagai Juruselamat dunia menyadarkan dan mendorong pengikut Kristus untuk menyatakan suatu perubahan hidup dengan tindakan meneruskan kasih, kebenaran, dan keadilan, tanpa diskriminasi.
Dalam peristiwa pembaptisan Yesus, umat menjadi semakin yakin bahwa Yesus Kristus itu adalah Juruselamat dunia, bukan hanya Juruselamat orang Yahudi atau orang Yunani saja. Setelah pembaptisan itu, dalam pelayananNya, Yesus menunjukkan diri sebagai pribadi yang selalu menyatakan kasih, kebenaran, dan keadilan, tanpa sikap diskriminatif, di tengah konteks masyarakat majemuk. Iman Kristen menyakini bahwa nubuatan Yesaya 42:1-9 telah digenapi di dalam Kristus. Itu berarti bahwa Yesus, Anak Allah yang dikasihi dan diperkenan oleh Allah itu, adalah Sang Hamba Tuhan yang mengerjakan karya keselamatan Tuhan bagi bangsa-bangsa, bukan hanya bangsa Israel.
Roh persekutuan kasih terus melingkupi Yesus seiring Dia melakukan pekerjaan-pekerjaan baik dari BapaNya. Roh persekutuan kasih itulah yang bekerja pada diri Petrus sehingga darinya terucap perkataan, “Sesungguhnya aku telah mengerti bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepadaNya” (Kisah Para Rasul 10:34-35).
Oleh karena itu, sebagai umat Tuhan, mari kita menyatakan perubahan hidup dengan tindakan kasih, kebenaran, dan keadilan, tanpa diskriminasi, bagi banyak orang lain di sekitar kehidupan mereka melalui kehidupan kita sepanjang tahun yang baru ini.
Tinggalkan Balasan