Renungan Minggu, 26 Maret 2023 – Minggu Prapaskah V
Dalam mengarungi ziarah hidup ini, kita kerapkali mengalami berbagai pengalaman dan perjalanan yang kadang sangat tak terduga. Mungkin, ada saatnya kita merasa hidup tidak bersahabat ketika semua yang kita bangun selama ini hancur dalam seketika.
Jatuh bangun dalam kehidupan menyebabkan kita terkadang mempertanyakan arah hidup kita ke depannya. Apalagi jika yang sedang kita alami ialah peristiwa dan keadaan yang buruk.
Tekanan ekonomi, kegagalan dalam perkerjaan dan bisnis, konflik dengan keluarga dan pasangan, pengkhianatan dari orang yang dikasihi, didiagnosa mengidap penyakit kronis, hingga kehilangan orang terkasih, menjadi segelintir penyebab seseorang bisa berada dalam titik terendah dalam hidupnya.
Belum lagi ketika kita salah langkah dalam mengambil pilihan dan cara pencapaian tujuan yang sarat akan dosa, yang mana hal itu juga dapat menjadi faktor penyebab titik terendah dalam hidup terjadi. Dan tentunya masih banyak lagi peristiwa atau keadaan yang menyebabkan seseorang berada dalam titik terrendah dalam hidupnya.
Tentulah tidak mudah menerima dan mengalami kenyataan bahwa kita sedang berada dalam titik nadir di hidup ini. Rasanya begitu menyakitkan, begitu memalukan, atau begitu menyedihkan. Berada dalam titik terendah tak jarang mengantarkan banyak orang mengalami jalan pintas.
Jalan pintas itu mulai dari melakukan tindakan merusak diri dan orang lain, melakukan tindakan kejahatan dan kriminalitas, hingga pilihan untuk mengakhiri hidup atau bunuh diri. Jika kita melihat kehidupan yang Tuhan anugerahkan ini secara utuh, maka sejatinya titik nadir bukanlah titik akhir dari jalan hidup kita.
Tuhan tidak membiarkan pengalaman titik nadir yang dialami umat-Nya mengubah perspektif kita tentang hidup yang Ia anugerahkan. Bahkan lebih dari itu, Tuhan justru akan menuntut dan mengangkat kita untuk bangkit dari titik nadir. Pertanyaannya, bagaimanakah sikap kita ketika berada dalam titik terendah dalam hidup ini, menyerah dan kalah, atau tetap beriman dan bersedia bangkit?
Minggu ini kita memasuki Minggu Prapaskah V yang menekankan kuasa Tuhan yang menghidupkan. Melalui tema “Bangkit dari Titik Nadir”.. kita diajak untuk mengimani daya hidup dari Tuhan ketika kita berada dalam titik terrendah dalam hidup.
Tuhan menghiburkan dan menyahabati kita yang dirundung kesedihan, duka, dan lara. Tuhan membangkitkan semangat dan pengharapan di tengah keputusasaan dan keluh kesah yang timbul akibat kesengsaraan yang kita alami. Di dalam kuasa Roh-Nya, kita dibimbing dalam semangat kebangkitan, bukan keterpurukan. (Dian Penuntun Edisi 35).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- Berbaliklah Kepada Tuhan (2x)
- KJ 157:1-2
- NKB 19:1,3: Tuhanlah Kes’lamatanku
- Mazmur 130
- KJ 320;1-2
- KJ 439:1,2
- PKJ 212
Tinggalkan Balasan