Renungan Minggu, 19 Maret 2017 – Pra Paskah III
Di sepanjang masa Prapaskah, umat diajak mempersiapkan diri untuk menyambut hari raya Paskah, di mana kematian dan kebangkitan Kristus dirayakan sebagai anugerah Allah yang terbesar bagi kehidupan manusia. Dalam Minggu Prapaskah III, umat secara lebih khusus diajak untuk memahami peran mutlak anugerah Allah dalam kehidupan mereka setiap hari. Pemahaman dan penghayatan akan peran dan wujud anugerah Allah ini penting untuk meneguhkan iman umat dan menguatkan mereka menghadapi tekanan hidup sehari-hari.
Seperti kita tahu, hingga saat ini kita masih belum sepenuhnya berhasil mengatasi masalah kemiskinan. Di sisi lainnya, keterbukaan informasi dan globalisasi ekonomi, membawa masuk pola hidup konsumtif ke seluruh lapisan masyarakat kita. Tekanan hidup sehari-hari (khususnya di bidang ekonomi) bukan hanya disebabkan oleh tuntutan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok, melainkan juga untuk menghadapi lingkungan / masyarakat sekitar yang sudah terinfeksi oleh pola hidup yang konsumtif. Bagaimana bacaan-bacaan kita Minggu ini menjawab pergumulan umat dalam hal in?
Bacaan-bacaan kita Minggu ini memperlengkapi kita dengan dua pemahaman teologis yang penting mengenai anugerah Allah. Pertama, bacaan-bacaan itu menegaskan bahwa keselamatan dan kelangsungan hidup manusia semata-mata hanya bergantung kepada anugerah Allah. Pemahaman teologis ini disajikan dengan menggunakan air sebagai metafora anugerah Allah. Seperti kita tahu, air adalah unsur yang mutlak dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan hidup semua makhluk, termasuk manusia. Kedua, selaras dengan kenyataan bahwa kelangsungan hidup kita bergantung sepenuhnya kepada anugerah-Nya, Allah berkenan mewujudkan anugerah-Nya itu secara total dengan menghadirkan diri-Nya sendiri di tengah umat-Nya. Kehadiran Yesus Kristus di dunia adalah wujud anugerah Allah yang terbesar bagi manusia. (Dian Penuntun Edisi 23).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- PKJ 2 (2x)
- PKJ 103:1-3
- PPK 56:1-3
- PKJ 245:1-3
- PKJ 265
- KJ 428:1,2,4
Tinggalkan Balasan