Renungan Minggu, 1 Agustus 2010
Manusia membutuhkan pegangan atau andalan dalam hidupnya. Bentuknya dapat bermacam-macam. Ada yang menjadikan jabatan sebagai andalannya. Dengan jabatan tersebut ia memiliki pengaruh dan kuasa yang luas, dan juga penghasilan yang besar, sehingga apapun akan dilakukan untuk memperoleh atau mempertahankan jabatannya. Ada yang mengandalkan uang atau harta bendanya. Ia merasa bahwa segala sesuatu di dunia ini memerlukan uang, sehingga ia menjadikan uang segala-galanya dalam hidupnya.
Akibat konsep seperti ini menyebabkan manusia memikirkan bagaimana caranya mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya di dunia, seperti bekerja membanting tulang dan bahkan demi memuaskan diri, segala cara dilakukannya. Pengkotbah adalah seorang yang mengamati kehidupan manusia di bawah matahari (1:14), bahkan apa yang menjadi andalan hidup manusia, telah juga menjadi andalan hidupnya (kekayaan, kepandaian, jabatan, dan sebagainya). Namun akhirnya ia menganggap semuanya adalah kesia-siaan, seperti usaha orang menjaring angin. Sebab harta yang didapat dengan susah payah dan kerja keras toh belum tentu dapat dinikmati dan pada saatnya tidak bisa dibawa mati.
Tuhan Yesus mengingatkan kita dalam perumpamaan Lukas 12:13-21 bahwa hidup kita tidak boleh bergantung kepada harta kekayaan, tetapi hanya kepada Allah Sang Pemberi hidup manusia. Hidup beriman adalah hidup yang mengandalkan Allah sebagai yang pertama dan utama, menjadikan Dia sebagai pusat hidup. Kiranya Tuhan menolong kita.
Leksionari Alkitab:
- Pengkotbah 1:2, 12–14, 2:18-23
- Mazmur 49
- Kolose 3:1-11
- Lukas 12:13-21
Nyanyian Jemaat:
- NKB 2:1,2,6
- NKB 72:1,3
- NKB 73:1,2
- NKB 17:1,3
- NKB 133
- NKB 49:1,3
Tinggalkan Balasan