Renungan Minggu, 9 Januari 2011
Dalam kebaktian Minggu ini dirayakan oleh gereja-gereja Tuhan untuk mengingat peristiwa baptisan Tuhan Yesus di sungai Yordan. Keempat Injil mencatat kisah bagaimana Kristus yang adalah Anak Allah bersedia dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Apabila kita melihat latar-belakang ucapan Yohanes Pembaptis di Matius 3:11, yaitu: “Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasutNya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api”.
Dari pernyataan tersebut kita dapat melihat sikap Yohanes Pembaptis yang menempatkan kedudukan Kristus lebih tinggi dari pada dirinya. Yohanes Pembaptis menyebut Tuhan Yesus sebagai “yang lebih berkuasa dari padaku” sehingga dia tidak layak untuk melepaskan kasutNya. Sebab bagi Yohanes Pembaptis hanya Tuhan Yesus saja yang dapat membaptis manusia dengan Roh Kudus dan api. Hanya Tuhan Yesus saja yang dapat membawa pemulihan dan penebusan dosa oleh kuasa Roh Kudus.
Panggilan untuk merendahkan diri tidaklah mudah, sebab membutuhkan proses pembaharuan atau transformasi hidup yang sangat berat. Dalam diri kita, senantiasa memiliki kecenderungan yang sangat kuat untuk menonjolkan diri walaupun sebenarnya tidak ada yang layak dan cukup berharga untuk ditonjolkan. Kini dalam merenungkan peristiwa baptisan Kristus, kita selaku jemaat Tuhan juga perlu membuka diri untuk terus diubah oleh Allah sehingga kehidupan dan spiritualitas kita makin ditandai oleh kerendahan hati yang memulihkan dan menyembuhkan setiap orang yang kita jumpai.
Tinggalkan Balasan