Renungan Minggu, 10 April 2011
Keempat bacaan hari ini menyuguhkan ide tentang Allah yang memberi kehidupan. Ada dua jenis kehidupan yang ditampilkan, yaitu kehidupan jasmani dan kehidupan rohani. Tentu yang menjadi pusat perhatian kita adalah kehidupan secara rohani.
Manusia mengalami kematian/maut sebagai upah dosa. Hidup di dalam dosa membuat manusia tidak memiliki pengharapan. Hal ini ditunjukkan dalam kitab Yehezkiel, dengan gambaran mengenai tulang-tulang kering. Dalam menjalani masa pembuangan, bangsa Israel sudah tidak mampu berharap. Oleh karena itu Allah menunjukkan kepedulian-Nya kepada bangsa Israel dengan gambaran dari Yehezkiel, supaya bangsa Israel kembali memiliki semangat dan menaruh pengharapan hanya kepada Allah.
Pemazmur menunjukkan dengan lebih jelas, bagaimana sikap yang seharusnya ketika umat yang berdosa menghadap Allah, yaitu kesadaran bahwa ia berdosa, dan bahwa Allah adalah satu-satunya yang dapat menebus dan memberi kehidupan baru dengan pengampunan dan kasih setia.
Paulus menegaskan bahwa kesadaran ini dan permohonan agar Allah mengampuni dosa belum cukup. Harus ada perubahan hidup yang radikal dengan meninggalkan keinginan–keinginan daging, yaitu perseteruan dan ketidaktaatan terhadap Firman Allah. Hanya dengan cara demikianlah kita dapat menjalani dan memaknai hidup yang Allah sediakan bagi kita. Allah menolong kita untuk meninggalkan keinginan-keinginan daging, dengan hidup menurut Roh Kudus yang senantiasa menyertai kita.
Pembacaan Injil Yohanes 11 Dikisahkan Lazarus, saudara Marta dan Maria, sakit, dan kemudian meninggal dunia. Marta sudah minta tolong kepada Kristus Yesus untuk menyembuhkannya.Tetapi Kristus Yesus malah memperpanjang lawatannya dua hari lagi sebelum menjenguk Lazarus. Dan pada akhirnya, Yesus membangkitkan Lazarus dari kematiannya. Semua ini menunjukkan bahwa Allah yang Hidup memberikan kehidupan.
Tinggalkan Balasan