Renungan Minggu, 30 Mei 2010
Bicara tentang Kristus berarti pula bicara tentang Trinitas sebagaimana yang dihayati gereja Orthodoks dalam pengakuan iman Nicea Konstantinopel.
Di I Korintus 3:11, rasul Paulus menyatakan: “Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus”. Dalam konteks ini Kristus sebagai peletak dasar utama dalam agama atau iman Kristen. Hakikat keesaan Allah bukanlah sesuatu yang berasal dari pemikiran teologis atau filsafat manusia. Karena keesaan Allah dalam gereja Orthodoks sudah diasumsikan bahwa Allah telah esa sejak kekal. Allah yang kekal inilah yang menyatakan diri dalam Kristus.
Di Yohanes 17:5 menyaksikan: “Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada”. Jelas, bahwa keberadaan Kristus selaku Anak telah ada sebelum dunia diciptakan. Kristus memiliki kemuliaan yang kekal.
Roh Kudus dipahami gereja Orthodoks sebagai pembela atau penolong yang mewakili pribadi yang lain. Di Yohanes 14:15-16 Tuhan Yesus meminta kepada Bapa untuk mengutus Roh Kudus sebagai penolong yang lain, yaitu: “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya”. Artinya kehadiran Roh Kudus adalah mewakili kehadiran Kristus. Roh Kudus bertindak untuk menjadi penghadir Kristus.
Relasi Trinitas Allah sebagai Bapa-Anak-Roh Kudus merupakan suatu jalinan kasih. Di mana Bapa sebagai subyek yang mengasihi, dan Anak sebagai obyek yang dikasihi. Namun pada sisi lain Anak sebagai subyek yang mengasihi, dan Bapa sebagai yang dikasihi.
Caroline mengatakan
Selama ini saya merenung terus ttg topik ini. Jujur saya mulai bimbang. Saya berpikir bhw betul Tuhan Allah adalah Esa. Tapi, sebagai zat yg suci, mana mungkin Dia punya “anak”? Bgm Tuhan memiliki sifat seperti manusia? Yesus adalah “roh kudus”. Dia turun membawa Kitab Injil. Dia adalah manusia, Nabi bukan anak Tuhan! Sebelumnya Adam malah diciptakan Allah tanpa ibu & tanpa ayah! Saya juga ragu Yesus, entah nabi, lebih2 sebagai tuhan telah “disalib”. Masa Tuhan disalib?? Dari mata hati saya sekalipun, saya tidak bisa menerima hal ini.