Renungan Minggu, 13 Agustus 2017
Hidup dalam derita dirasakan semua orang, baik sebagai pribadi maupun komunitas. Derita yang rasanya tak pernah lalu dari hidup ini dapat membawa manusia pada keputusasaan. Dampak keputusasaan dapat membuat manusia mencari solusi yang kerap instan dan menghasilkan persoalan-persoalan baru. Berbagai persoalan yang semakin meningkat akhir-akhir ini, seperti kekerasan, bunuh diri, kecanduan narkoba, dan sebagainya menunjukkan tingkat keputusasaan yang semakin tinggi.
Berita firman Tuhan di minggu ini mengajak umat menyadari bahwa Tuhan senantiasa hadir dalam hidupnya. Kehadiran Tuhan tidak ditentukan oleh seberapa besar iman kita tetapi semata-mata terjadi karena kasih Tuhan. Kasih Tuhan dinampakkan melalui hakikat diri-Nya yang terlihat melalui kata ego eimi (artinya: “Aku ini”) Ego eimi dapat dimaknai sebagai Aku yang akan selalu hadir. Dengan demikian, di tengah derita dan pergumulan kita, yakinlah penyertaan-Nya senantiasa tersedia dan tidak pernah berakhir. (Dian Penuntun Edisi 24).
Tinggalkan Balasan