Renungan Minggu, 4 April 2014 – Pra Paskah V
Injil Yohanes mempersaksikan kemuliaan Allah Bapa yang terungkap dan tersingkap dalam diri Yesus. Sejak awal hingga akhir Injil Yohanes, Yesus diberitakan memiliki relasi khusus dan kesatuan dengan Allah Bapa. Relasi antara Yesus dan Bapa dalam kemuliaan yang eksklusif tersebut sulit ditampung oleh kata-kata manusia di dunia, sehingga dunia bahkan kebanyakan kaum Yahudi pun tidak mengenal dan menolak-Nya (Yoh. 1:1-11, 21:35).
Namun bagi mereka yang percaya perjumpaan dengan Yesus akan membawa suatu perubahan hidup misalnya: Pernikahan di Kana yang nyaris mati namun bergairah kembali (2:1-12); Nikodemus yang menemui Yesus dalam gelap namun beroleh terang penjelasan Firman Tuhan dan beroleh kelahiran baru (3:1-21); Perempuan Samaria yang hidup dalam kegelapan siang hari tapi memperoleh pengampunan dan hidup secara utuh untuk bersaksi bagi kemuliaan-Nya (4:1-44); Anak pegawai yang sakit hingga hampir mati namun hidup kembali (4:46-54); Perempuan yang hampir mati dirajam namum memperoleh pembebasan dan kesempatan untuk hidup baru (8:1-11); Orang buta sejak lahirnya dapat melihat kembali (9:1-7).
Demikian pula dalam pembacaan Injil Yohanes 11 :1-17 tentang Lazarus yang telah mati dan dikuburkan dalam gelap namun beroleh kesempatan hidup dan dipanggil keluar dari kubur untuk menjumpai terang. Mau menyatakan bahwa (1). Yesus menyatakan identitas-Nya dan kemuliaan Allah, Sang Sumber Kehidupan yang mengatasi dunia dan maut. (2). Yesus mengajarkan praksis hidup beriman sebagai seorang murid sejati melalui pengajaran dan pengalaman berjumpa dengan Yesus. Kiranya Tuhan menolong kita. (Diambil dari Dian Penuntun, Edisi 17).
Tinggalkan Balasan