Renungan Minggu, 7 Mei 2017 – Paskah IV
Masih dalam rangkaian minggu Paskah, pada minggu Paskah IV ini, umat diajak untuk menghayati karya Allah lewat Yesus Kristus, bagaimana Ia membawa umat berjumpa dengan kehidupan yang lebih baik, lebih terhormat, lebih sukacita dari kehidupan yang sebelumnya. Hal ini akan kita hayati melalui kisah dalam Injil menurut Yohanes.
Teks Yohanes 10 sangat terkenal di kalangan umat Kristen karena mengingatkan umat tentang peran Yesus sebagai Gembala yang baik. Hal ini dikaitkan juga dengan kitab Mazmur 23, dimana Daud mengungkapkan “Tuhan adalah gembalaku”. Namun, ada hal menarik dalam bacaan ini yang menjadikannya sedikit berbeda dengan Mazmur 23, yaitu di sini Yesus tidak langsung menyebut diri-Nya sebagai Gembala. Terlebih dahulu, Ia menyebut diri-Nya sebagai pintu. Hal ini menjadi penting untuk diperhatikan, karena seringkali ketika berhadapan dengan Yohanes 10, para pengkhotbah langsung mengarah pada Yesus Gembala yang baik, apalagi oleh LAI telah diberi judul “Gembala yang Baik”. Akibatnya, sebutan Yesus sebagai pintu – “Aku adalah Pintu” – terlewatkan begitu saja. Karena itulah di tahun liturgi ini, khotbah akan diarahkan pada sebutan Yesus yang adalah pintu, serta relevansinya bagi umat. Bacaan leksionari telah dibagi dengan sangat baik untuk memahami teks tersebut: ditahun A yang dibaca adalah Yohanes 10:1-10, tahun B adalah Yohanes 10:11-18, dan Tahun C adalah Yohanes 10:22-30. Tahun ini (tahun A) kita akan fokus pada Yohanes 10:1-10.
Dengan memakai tema sesuai dengan pengakuan Yesus: “Aku adalah Pintu”, umat diajak untuk memahami apa artinya sebutan “Aku adalah Pintu”. Dengan demikian, semakin hari umat semakin merasakan dan mengalami penyertaan Tuhan dan belajar memercayakan seluruh hidupnya kepada Tuhan. (Dian Penuntun Edisi 23).
Tinggalkan Balasan