Renungan Minggu, 29 November 2015 – Minggu Adven I Adven dapat disimbolkan dengan dua wajah yang melihat ke dua arah. Penglihatan pertama tertuju ke arah belakang. Simbol ini hendak berbicara tentang tindakan ajaib Allah di dalam kelahiran seorang bayi di Betlehem yang kelahiran-Nya dipenuhi dengan segala kemuliaan. Penglihatan kedua tertuju ke arah depan. Simbol ini […]
Menghadap Allah dengan Hati yang Tulus
Renungan Minggu, 15 November 2015 Doa adalah napas hidup orang percaya – itulah ungkapan yang menunjukkan betapa pentingnya doa bagi orang beriman. Sama seperti orang yang tak bernapas akan mati, orang yang tak berdoa pun mati secara iman. Tanpa doa berarti tak ada relasi dengan Tuhan. Namun, tentu saja doa bukan sekadar formalitas atau kebiasaan […]
Menderita Namun Tetap Taat
Renungan Minggu, 18 Oktober 2015 – Bulan Keluarga Pada umumnya manusia cenderung menghindari dan menolak penderitaan. Namun, tak dapat disangkal, tidak ada manusia yang steril dari derita. Setiap orang pernah mengalami kesulitan dan pergumulan, yang kemudian kita sebut sebagai penderitaan. Ada pelbagai sebab manusia mengalami penderitaan, antara lain: kesalahan atau kelalaian diri sendiri, kurangnya pengetahuan, […]
Kasih Allah Melampaui yang Didoakan dan Dipikirkan
Renungan Minggu, 26 Juli 2015 Tidak selalu nyambung. Itulah situasi yang seringkali terjadi ketika manusia hendak berpikir tentang, dan berelasi dengan Allah. Itu tidak berarti bahwa Allah tidak pernah sambung dengan manusia. Allah justru berupaya menyapa manusia dan segala ciptaan-Nya, oleh karena kasih-Nya yang berlimpah- ruah dan hebat. Dalam kasih karunia-Nya Allah terus menyatakan keselamatan […]
Siapakah Raja Kemuliaan?
Renungan Minggu, 12 Juli 2015 Banyak orang ingin hidupnya mulia dan terhormat. Kemuliaan hidup akan membuat orang dihargai dan dihormati. Berbagai cara diupayakan agar memperoleh kemuliaan hidup itu. Misalnya, dengan memiliki harta benda, atau dengan memperoleh jabatan/status sosial dalam masyarakat. Berbagai cara diupayakan, baik yang halal maupun yang tidak halal, misalnya dengan korupsi me-mark-up anggaran. […]
Iman, Obat Anti Tawar Hati
Renungan Minggu, 7 Juni 2015 Adagium “man is vulnerable” -mungkin lebih tepat: “human is vulnerable- digunakan untuk menyatakan bahwa manusia itu lemah, gampang terluka, mudah menjadi korban. Kemungkinan besar, termasuk kita. Kebenaran adagium ini tidak dapat kita sangkal. Dan, tidak perlu. Seringkali kita memang mudah merasa lelah, payah, atau “kalah”, ketika kesulitan menghadang; Ketika beban […]