Renungan Minggu, 29 November 2015 – Minggu Adven I Adven dapat disimbolkan dengan dua wajah yang melihat ke dua arah. Penglihatan pertama tertuju ke arah belakang. Simbol ini hendak berbicara tentang tindakan ajaib Allah di dalam kelahiran seorang bayi di Betlehem yang kelahiran-Nya dipenuhi dengan segala kemuliaan. Penglihatan kedua tertuju ke arah depan. Simbol ini […]
The Father’s Resolution (Tekad Seorang Ayah)
Renungan Minggu, 21 Juni 2015 – Father’s Day I do solemnly resolve before God to take full responsibility for myself, my wife, and my children. I WILL love them, protect them, serve them, and teach them the Word of God as the spiritual leader of my home. I WILL be faithful to my wife, to […]
Dikuduskan dalam Kebenaran Firman
Renungan Minggu, 17 Mei 2015 – Paskah VII Tidak diragukan, kasih Yesus kepada murid-muridNya sangat besar. Dari pemanggilan, penghimpunan, pengajaran, sampai dengan pengutusan murid-muridNya, Yesus, Sang Guru dan Tuhan, adalah Sahabat yang baik bagi murid-muridNya. Yesus membuka diriNya, dan menyatakan diriNya sebagai “jalan dan kebenaran dan hidup” (Yoh. 14:6) bagi mereka yang dikasihiNya. Bahkan, Dia […]
Melekat pada Kristus
Renungan Minggu, 3 Mei 2015 – Paskah V Makin serupa dengan Yesus adalah harapan Kristus terhadap murid-muridNya. Agar menjadi serupa dengan Dia, para murid harus menyatu dengan Yesus. Kesatuan itu terwujud, dan bernilai kekal, bila di dalamnya terdapat relasi yang hidup. Relasi menjadi hidup, bila cinta menjadi pijakan bersama. Kekuatan cinta menjadikan murid-murid Yesus tetap […]
Mengosongkan Diri, Taat Memikul Salib
Renungan Minggu, 29 Maret 2015 – Minggu Palmarum Minggu Prapaskah VI memiliki makna ganda, yaitu Minggu Palmarum dan Minggu Sengsara. Dalam penceritaan di Minggu Palmarum, penduduk Yerusalem mengelu-elukan Yesus dengan nyanyian “Hosana”. Namun, di Minggu Sengsara, umat yang semula menyanjung Yesus berubah menjadi kumpulan orang yang melampiaskan kemarahannya dan kebenciannya, sehingga Yesus disalibkan. Dengan demikian, […]
Siapa Mencintai Nyawa Akan Kehilangan Nyawanya
Renungan Minggu, 22 Maret 2015 – Prapaskah V “Yang mempertahankan nyawa akan kehilangan nyawa” merupakan pernyataan yang kontroversial, atau lebih tepatnya, paradoksal. Pernyataan ini memberi kesan penyimpangan dari yang normal. Secara naluriah, mahluk hidup akan berjuang untuk survival. Karena itu, apa saja, atau siapa saja, akan melawan kalau nyawanya terancam. Mereka ingin (sebisanya) terus hidup. […]